webnovel

CERITA 62

"tiya.. paman.. pulanglah.. urusan disini.. biar saya dan kak Marko yang akan mengurusnya" Kata Prayoga, dia tadi berjalan tergesa-gesa ke arah tiya filia dan ayahnya dan menghentikan cerita tiya filia pada ayahnya.

"bukankah aku adalah saksi dalam kejadian ini?" tanya tiya filia.

"pulanglah.. mandi dan istirahat, kalau kita memerlukan tiya nanti ditelpon.. tapi sekarang pulanglah.." kata Prayoga kalem, dia ingin bicara merengek tapi disitu ada adam membuatnya canggung.

"iya nak lebih baik kita pulang, lagi pula ini tengah malam, ibumu pasta khawatir dirumah." kata adam tersenyum meyakinkan tiya filia.

"prayoga yakinkan tiya filia boleh pulang?" kata adam pada Prayoga ingin memastikan.

"iya paman.. terima kasih ya sudah membantu kami.." kata prayoga menundukkan kepala untuk berterima kasih.

"sama-sama prayoga.. aku juga berterima kasih karena sudah menjaga putriku" kata adam dan tak lama kemudian dia bersama tiya filia pulang kerumah mereka. sepanjang jalan ayah dan anak itu hanya diam saja, masing -masing dengan pikirannya sampai akhirnya mereka tiba di rumah mereka.

"ayah.. aku masih ingin menceritakan sesuatu pada ayah.." kata tiya filia ketika ayahnya hendak masuk kekamar.

"besok saja.." kata adam dan tetap berjalan hendak masuk kekamar.

"ayah.. ini penting" kata tiya filia lagi dan membuat adam terhenti.

"kenapa kamu belum bisa tidur?" kata adam dan berbalik menatap lembut anaknya. pertanyaan adam hanya di jawab anggukan kepala oleh anaknya.

"kamu mandi dulu sana.. ayah mau menemui ibumu. nanti setelah itu kita bicara diteras" kata adam dan kembali berjalan menuju ke kamarnya menemui istrinya.