webnovel

CERITA 57

Hari hampir senja ketika kapal mereka mulai berangkat. sepanjang perjalanan Prayoga merasa gelisah, mungkin dia masih teringat peristiwa saat dia bersama thio? tapi dia telah bersama tiya beberapa hari terakhir bahkan beberapa kali mereka berada di atas kapal pula, waktu itu dia tak merasa khawatir sedikitpun. Dan kekhawatirannya mulai berubah menjadi rasa curiga ketika tanpa sengaja dia mendengar didy berkata pada ivan, "tapi kak tiya itu teman aku!" kata didy dan DEG.. alarm kecurigaannya langsung berbunyi, ada sesuatu yang kurang beres akan terjadi. Dan kecurigaan itu semakin bertambah ketika ivan memberikan bir kesukaannya sambil berkata, "prayoga ini bir kesukaanmu" kalimatnya berniat baik tapi prayoga seperti mengalami pengulangan kejadian saat bersama thio, waktu itu juga thio sempat mengatakan "ini bir kesukaanmu", dan setelah itu prayoga pingsan, jadi didalam bir itulah semua ber awal. dan kali ini sebuah tekat muncul di kepala prayoga jangan mimpi peristiwa itu akan terulang lagi.

"kau ingin mencoba minum bir tiya? ini bir kesukaan prayoga.. cobalah" kata ivan sambil mengambilkan sekaleng bir untuk tiya filia. prayoga melihat semua pengawalnya juga telah meminum bir itu, dia ingin melarang tiya filia meminum bir itu tapi dia tak mau ivan curiga.

"jangan minum banyak, minum lah seteguk sebagai sopan santun, tapi tolong jangan membuatnya curiga " bisik prayoga mesra di telinga tiya filia, tiya filia ingin protes mendengar perkataan prayoga itu, tapi ketika dia melihat tatapan mata prayoga yang terlihat serius dia jadi tersenyum dan kembali mencium pipi prayoga.

"apa yang kalian bicarakan?" tanya ivan curiga.

"ah bukan apa -apa.."kata tiya filia tapi langsung di potong prayoga.

"aku hanya mengatakan padanya kalau dia mabuk kita bisa pindah ke kamar dibawah, kenapa kau keberatan?" kata prayoga menantang, dia berbohong tapi wajahnya terlihat serius.

"jadi tiya filia ini pacar kamu ya? maaf.. soalnya selama ini kupikir kamu gay.." kata ivan santai, tapi kalau di perhatikan dengan jelas dia sebenarnya terlihat marah. tapi prayoga tak peduli, dia ingin mengetahui apa rancana ivan sebenarnya.