webnovel

CERITA 40

"apa yang akan kita lakukan selanjutnya tiya?" tanya prayoga saat tiya filia sedang istirahat selesai makan siang.

"apa kita masih akan jalan keliling pulau?"

"kenapa? kamu cape?"

"enggak, selama bersama kamu aku nggak akan pernah cape. aku hanya takut kamu yang kecapean.. aku pijat kakimu ya..." kata prayoga lembut sambil berlutut di depan tiya filia dan hendak memegang kaki tiya filia untuk di pijat.

"ngaco iiih.. siapa juga yang mau di pijat!" kata tiya filia dan menendang prayoga pelan untuk membuatnya menjauh.

"supaya kita nggak capek lagi keliling pulau, bagaimana kalau kau telpon pak marko. pulau ini ada signalnya nggak ya?" tanya tiya filia tapi seperti untuk dirinya sendiri karna dia langsung memeriksa signal hpnya.

"kalau pulau ini belum punya tapi kapalku itu bisa, kita ke kapal yuk buat menelpon." kata prayoga, sambil mengajak tiya filia ke kapal, dengan lembut dia memegang tangan tiya filia. hal seperti itu sudah seperti menjadi kebiasaan buat prayoga setelah mereka tiba di pulau itu, sedang tiya filia tidak keberatan.

"kau ingin menelpon kak marko buat apa?"

"ya..mencari tahu asal orang tua thio? emang buat apa lagi?"

"emang kak marko tahu?" prayoga bingung dengan jawaban tiya filia,

"itu belum pasti. tapi sekecil apapun peluang kita harus memanfaatkannya" jawab tiya filia dan membuat prayoga cemberut karna bingung dengan jawaban tiya filia.

" iih dasar bodoh.." kata tiya filia lagi sambil tersenyum melihat perubahan wajah prayoga yang terlihat lucu.

"jadi begini, pak marko pernah bilang dia punya kartu keluarganya kak thio, nah dikartu keluarga itu pasti ada tempat dan tanggal lahir orang tua thio, di kartu keluarga juga ada nama orang tua dari orang tuanya thio" kata tiya fili menjelaskan. prayoga jadi mengerti dengan penjelasan tiya filia, karna dia sendiri tak pernah memperhatikan isi kartu keluarganya.

"bagaimana kalau kita langsung ke kantor kepala desa pulau sini" kata prayoga. tapi langsung di potong tiya filia.

"jangan kantor kepala desa, kita langsung ke kantor catatan sipilnya, kamu bisa mengunakan koneksi atau uangmu untuk mendapatkan info dari merekakan? di sana selain kita bisa mendapatkan info tempat lahir orang tua thio, kita juga bisa mendapatkan daerah asal sebelum mereka pindah ke sini, pasti ada sejarahnya." tiya filia penuh semangat ketika menyadari hal itu.

"aku akan menghubungi pengacaraku" kata prayoga dan hendak menelpon.

"pak marko?"

"bukan dia pengacara perusahaan sekaligus temanku" kata prayoga

"jangan.. jangan menelpon orang lain.. telpon pak marko saja.." larang tiya filia, dia teringat dengan perkataan pak marko pada mereka sebelum berangkat agak jangan mempercayai orang lain.