Tidak akan ada habisnya jikalau membahas perihal Sekolah Menengah Kosong, terlebih lagi senioritas dan perbedaan kasta yang sangat signifikan. Rair sebenarnya sudah muak dengan semua yang ada, semua yang nyata, semua yang tampil di depan mata maupun bicara di belakang dirinya. Bahkan pemuda dengan kulit sewarna madu itu amat muak dengan kehidupan super sial yang menjadi takdirnya.
Dahulu dia amat sangat dimanja, diperhatikan layaknya barang berharga di sebuah museum ternama. Semua hal yang dia terima dari dia lahir dan tumbuh hingga usia balita sungguh membuat dirinya tidak mengenal betapa kejamnya dunia, tidak tahu jikalau yang dia terima ternyata belum tentu diterima oleh orang lain di luar sana.
Makanan enak walau sederhana, selalu diberi senyuman manis kala melewati tiap orang, sampai saling membantu saat ada yang kesulitan, ternyata itu hanya ada di lingkungannya dulu, tidak disini, tidak di Kota Jerahak yang bergelar pusat negara nan keras aslinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください