"Hah!"
Asak terbangun dari tidurnya, dia terlihat terkejut sampai-sampai langsung bangkit dan duduk di ranjang keras asrama. Pemuda dengan surai pirang yang kini sebelas duabelas dengan sarang burung menghirup udara terburu-buru, dahinya dan lehernya sudah basah dengan keringat.
"Mimpi macam apa tadi?" tanyanya seraya mengusap wajahnya kasar. Dahinya mengernyit, ringis kecil keluar dari mulutnya karena kepalanya pening bukan main. Bangun dengan keadaan seperti ini adalah kelanjutan mimpi buruk setelah mendapat mimpi buruk di alam bawah sadar.
Pemuda dengan baju tidur itu kembali merebahkan diri, dia tidak berhenti bernapas secara rakus. Mimpi bertemu dengan pria bermata bulat itu sangat aneh. Asak memang berlatih di gerbang timur Hutan Kematian beberapa waktu lalu, tapi sungguh dirinya tidak sepenasaran itu sampai-sampai menyentuh besi berkarat gerbang itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください