Sorak riuh penonton berhamburan, tepuk tangan dan hentakan kaki menggema di Arena Merah, arena tanpa pengampunan. Geraman dari penonton terdengar saat tubuh Pena tergeletak di atas lantai baja perak mengkilap. Tubuhnya tak bergerak satu cm pun, mengundang gertakan gemas para penonton.
"Pena!" teriak Thom marah, tubuh pemuda yang dibalut dengan jubah coklat itu berusaha masuk ke arena, namun tubuhnya terhalang oleh hologram transparan yang mengelilingi setiap sudut arena berbentuk kubah. Thom menggeram marah, wajahnya merah padam. Apa Thom dan Pena memiliki hubungan sampai pemuda yang digadang-gadang ramah tujuh turunan itu mengeraskan wajahnya?
Beberapa orang yang duduk di tabung dengan tutup di dalam arena merah menatap iba pada Pena, tubuhnya kembali terpelanting saat pukulan kosong milik Nadap menghantamnya telak. Para penonton bertepuk tangan, bersorak nama Nadap bersar-besaran. Pemuda bersurai putih platina itu mengangkat tangannya tinggi, menyombongkan perasaan biadab.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください