Pemuda berjubah hitam itu mengulurkan tangannya ke bawah, membiarkan telapan tangan miliknya menyatu dengan tanah tidak begitu gembur, jemarinya dapat merasakan tekstur dari rumput-rumput pendek yang menyelimuti tanah arena gedung kerucut.
Helaan napas panjang terdengar, degup jantung yang tadinya sempat berirama cepat, kini memelan. Pemuda itu tampak tenang, dan memang begitu teknik membaca mata yang harus dilakukan dengan ketenangan. Slup! Sukma yang ada di dalam diri pemuda itu lantas masuk ke dalam tanah, bergerak sesuai dengab kehendak hati dan juga pikirannya untuk menemukan letak sensor dari pintu masuk gedung kerucut.
"Dimana dia?" tanya sosok dengan jubah hitam yang tudungnya sudah menutupi setengah wajah. Dia terus bergumam sendiri kala sukmanya terus berjalan mengitari gedung kerucut untuk mencari mesin sensor pada pintu masuk gedung tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください