Dua hari ini cukup lengang, cenderung sepi lantaran para murid lebih memilih menyendiri. Entah menyendiri di kamar asrama, atau menyendiri di tempat latihan mereka. Semua pilihan masing-masing, yang beristirahat bisa menghemat energi, yang berlatih dapat mengasah kemampuan.
Bagaimana dengan Asak? Pemuda itu memilih melatih fisik sendirian, dia memilih tempat yang jauh dari orang-orang, terutama dari Thom. Ah... pemuda berjubah coklat itu membuat Asak menghela napas kasar nan berat di setiap harinya hanya karena Thom selalu saja mengikutinya.
"Setidaknya aku sendiri sekarang, " ucap Asak lega seraya duduk di tanah penuh kerikil, punggung dan kepalanya bersandar pada batu besar yang berada di belakangnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください