Rair yang tengah menangis dengan mulut penuh roti lapis selai jeruk lantas mengangkat kepalanya yang tadi sempat tertunduk sedikit, menatap sahabatnya yang ternyata sedang mengambil roti lapis selai jeruk dari balok makan. "Apa? Apa yang ingin kamu berikan?" tanya Rair cepat dengan mata yang penuh binar, perasaannya tiba-tiba menjadi baik sekali saat mendengar jikalau sahabatnya itu ingin memberikannya sesuatu.
Pemuda dengan kemeja putih itu tak langsung membalas ucapan Rair, dia lebih dulu mengigit roti lapis selai jeruk seraya memandang wajah Rair yang amat penasara. Ah... itu sangat lucu, dia tidak bisa membayangkan hidupnya jikalau tanpa Rair yang selalu mewarnai ceritanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください