"Jangan seperti itu padaku, Asak. Aku sudah berbaik hati padahal." Asak mengernyitkan dahinya saat mendengar perkataan Thom, melihat itu tentu saja membuat seringai pemuda bersurai gelap itu hadir. "Aku membawa kabar super duper menarik untuk dirimu, Asak."
Dahi Asak makin mengernyit, garis-garis halus muncul dan terlihat jelas di dahinya. "Apa maksudmu? Ingin berbicara omong kosong untuk sekian kalinya, Thom?" tanya pemuda dengan jubah merah darah itu sangat sarkas.
Thom terkekeh, dia menutup mulutnya dengan telapak tangan seakan-akan hal yang dilakukan Asak adalah candaan. Lebih tepatnya Thom merasa puas dengan apa yang telah dia dapatkan, reaksi Asak sungguh diharapkan oleh pemuda itu lantaran sarkasme Asak bisa disebut hiburan yang murah, bahkan tidak dipungut biaya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください