Kedua pemuda itu sudah siap dengan kuda-kuda mereka masing-masing. Thom terlihat amat membara, Nadap bisa melihat itu dari sepasang netra sekelam palung milik pemuda berjubah coklat di seberangnya.
Alarm tanda mulai sudah berbunyit dua menit lalu, namun kedua pemuda itu tidak ada yang kunjung mengirim pukulan. Asak yang melihat itu sedikit bingung, karena dia tahu persis jika Thom adalah tipe petarung yang langsung berlari kencang ke arah lawannya tanpa berfikir panjang.
"Apa yang direncanakan Thom?" gumam Asak seraya menggeleng kepala. "Dia memang berbahaya, tidak mudah untuk ditebak dalam sekali petarungan."
Nadap yang geram dengan diamnya Thom berlari menghampiri, kepala tangan kanannya terjulur. BUM! Pukulan kosong amat keras dilayangkan olehnya, pemilik rambut platina itu membolakan mata. Pukulan kosongnya meleset, dia menatap kosong ke arah Thom yang menyeringai. Mereka berdua hanya berjarak lima belas sentimeter, Thom sangat cepat dalam menghindar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください