webnovel

Hadiah HP

Pagi itu ketika ingin kembali kedapur untuk bebenah meja makan aku mendengar pak Vecky memanggil kami aku, Paijo, & Abdul latif.

Dirumah pak Vecky,

Di ruang makan..

"Duh lupa bawa nampan agi, ambil dulu ah.."

"Man kamu ngapain?"

"Mandi.., Udah tau mau ke dapur buat ambil nampan pake di tanya lagi mau ngapain.."

Di meja makan..

"Waduh.."

"Kenapa yah?"

"Ayah lupa, jo, man, dul.."

"Iya pak.."

"Kalian jangan kemana-mana ya habis beres-beres ruang makan"

"Loh tuan papi emangnya kenapa?"

"Ada deh.."

"Mas Vecky, kok ada deh mulai ada rahasia ya?"

"Bukan seperti itu Titah ku sayang"

"Ah mboh.., malam ini tidur di luar"

"Ta.. Ta.. Ta.. Tapi Titah ku sayang, Dira, Vicky gimana ini?"

"Mana ku tau.."

"🤦‍♀️🤦‍♀️"

"Kenapa tuan papi?"

"Susah kalau punya anak kembar"

"Kok gitu sih tuan papi?"

"Tuh semua yang di ucapinnya sama"

"Enak aja kita di bilang kembar bukan tau"

"Dik Dira kelas dua SD, aku kelas enam SD"

"Tau ayah gimana sih, perbedaan usia kita beda jauh.. Banget.."

"Capek deh.."

Bu Vecky sedang ngambek di kamar karena mengira kalau pak Vecky mempunyai rahasia alias cemburu ternyata pak Vecky ingin memberikan hadiah berupa HP kepada kami bertiga.

Lalu pak Vecky meminta bantuan salah satu dari kami bertiga, yang terpilih oleh pak Vecky adalah temanku yaitu Paijo, karena dia lah satu-satunya yang dekat dengan bu Vecky, untuk membujuk bu Vecky kalau tidak ada yang harus di cemburu kan.

"Pak.."

"Eh iya dul"

"Yah.."

"Iya Vicky ada apa?"

"Aku & Dira berangkat duluan aja deh bareng sama Azka & om Malik"

"Emangnya ada om Maliknya?"

"Tuh.."

"Oh ya udah.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, oh iya kenapa dul?"

"Tadi kata bapak kita di suruh tunggu di sini"

"Oh iya hampir saja lupa, ini untuk kalian"

"Apa itu tuan papi?"

"HP.."

"Yes"

"Kita punya HP baru"

"Iya dong HP baru, baru HP haha.."

"Oh iya saya minta tolong boleh gak?"

"Apa itu tuan papi?"

"Tolong bujukin ke istri saya untuk memaafkan saya ya karena tidak ada rahasia diantara saya & kalian"

"Kalau kami semua gak bisa tuan papi, harus salah satu diantara kami"

"Oke kalau begitu saya pilih ya"

"Oke.."

30 detik kemudian,

"Aha.."

"Ih.."

"Kok aku ta lik, kuwi loh pak Vecky"

"Oh iya, maaf ya dul"

"Emm.."

"Gimana tuan papi, Kira-kira siapa yang harus membujuk tuan mami?"

"Joya"

"Loh kok saya sih tuan papi"

"Iya kan kamu yang paling dekat dengan istri saya jo"

"Ya udah nanti saya usahakan"

"Oke, terimakasih ya jo, dul.."

"Iya Pak"

"Antar saya sekarang ke kantor, jo bilang istri saya kalau saya pamit berangkat ya"

"Iya.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Dan Paijo pun berhasil membujuk bu Vecky untuk memaafkan pak Vecky sekaligus untuk menyelesaikan kesalah pahaman tadi pagi.

Dikamar pak Vecky & istri..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, siapa ya?"

"Permisi tuan mami, ini saya joya tuan mami"

"Oh joya, masuk jo.."

"Oke tuan mami"

"Ada apa jo?"

"Besok kan mau ada acara kan tuan mami"

"Oh iya aqiqah nya si dede, untung kamu ingatkan jo makasih ya jo.."

"Sama-sama tuan mami, oh iya tuan mami"

"Iya jo.."

"Nih lihat.." (Memperlihatkan HP baru yang tadi pagi di berikan oleh tuan papi atau pak Vecky)

"HP siapa jo?"

"Ya HP saya dong tuan mami"

"Oh kamu baru beli HP ya?"

"Ih tuan mami bisa aja, gaklah tuan mami.."

"Maksudnya?"

"Saya gak beli tuan mami.."

"Loh terus?, kamu nyopet ya, nyopet dimana?"

"Hus.., tuan mami enak aja masa saya nyopet ya enggak lah tuan mami.."

"Terus kalo gak nyopet apa dong?"

"Saya, Aiman, Abdul latif di kasih tau"

"Ah yang benar?"

"Iya benaran"

"Di kasih sama siapa?"

"Di kasih sama Tuan papi"

"Kapan?"

"Tadi pagi.."

"Yang saya ngambek itu?"

"Iya, makannya tuan mami jangan cemburuan begitu sama suami sendiri, percaya aja kalau tuan papi itu gak akan mendua hati apalagi ada niatan untuk selingkuhi tuan mami, kalau sampai ada saya yang akan maju duluan untuk membela tuan mami"

"Di pegang janjimu"

"Oke.."

Setelah amarah tuan mami reda Barulah kami (aku, Paijo, Jumiati, & Abdul latif) membicarakan soal aqiqah anak ketiganya pak Vecky & bu Vecky, keluarga pak Malik & keluarga pak Aldy juga ikut serta membantu aqiqah anaknya pak Vecky & bu Vecky, hampir saja lupa mertuanya bu Vecky juga akan datang kerumah begitu juga dengan kanjeng ibu.

Di rumah orang tua pak Vecky,

Di teras depan rumah..

"Ma.."

"Iya pa.."

"Besok ke bogor cucu ketiga torang aqiqah

(Besok ke Bogor cucu ketiga kita aqiqah)"

"Oh iyo mama lupa, tiket pesawatnya

(Oh iya mama lupa, tiket pesawatnya)"

"So sama ayu, dorang pesankan untuk torang hari ini berangkat nya

(Sudah sama Ayu, dia pesankan untuk kita hari ini berangkat nya)"

"Ya so yuk pa siap-siap

(Ya sudah yuk pa siap-siap)"

"Yuk.."

Di rumah kanjeng ibu,

Di garasi mobil..

"Sudah siap semua"

"Kanjeng ibu"

"Iya pur.."

"Saya jadi ikut untuk menjadi supirnya non Dira & den Vicky tidak?"

"Oh iya & satu lagi saya titip kedua cucu saya"

"Siap kanjeng ibu, Kalau begitu saya ambil koper dulu"

"YaYa, eeh Purnomo"

"Inggih kanjeng ibu"

"Tolong kamu lihat paklik & kanjeng Rama sudah siap atau belum"

"Inggih, emm tapi seperti nya tidak perlu kanjeng ibu"

"Kenapa?"

"Itu paklik Purwanto & kanjeng Rama sudah keluar"

"Oh ya sudah sana siap-siap"

"Inggih kanjeng ibu"

Dirumah orang tua pak Vecky,

Di ruang tamu..

"Kinapa te telepon si titah atau vecky dulu ya, nanti di beta mereka kira te mo kabari mereka lai

(Kenapa tidak telepon si Titah atau Vecky duluya, nanti di kira mereka saya tidak mau kabari mereka lagi)"

"Ma.."

"Iyo yu, ada apa?

(Iya yu, ada apa?)"

"Yuk papa so di mobil

(Yuk papa sudah di mobil)"

"Raburabu yu, mama mo telepon abangmu dulu

(Sebentar yu, mama mau telepon abangmu dulu)"

"Te usah ma biar nanti ayu yang kabarkan abang vecky atau kak titah

(Tidak usah ma biar nanti Ayu yang kabarkan abang Vecky atau kak Titah)"

"Oh ya sudah"

Ketika susunan acara sudah siap bu Vecky & pak Vecky mendapatkan whatsapp di HP mereka masing-masing bahwa kanjeng ibu hari ini sampai di rumah sedangkan mertua nya bu Vecky sampai dirumah besok pagi.

Di rumah pak Aldy,

Di teras depan rumah..

"Berarti besok kita cari kambingnya dua lik.."

"Ye.. Kalau itu mah gak usah di ingatkan lagi, udah tau & udah pernah mengalami cari kambing dua ekor itu sulitnya bukan main a"

"Tuh dengerin Malik dy, kalian kapan ngasih mami cucu"

"Lik, kamu sih pake bahas segala hmm, iya mi lagi usaha kok ini"

"Udah yuk mi masuk, Tya besok ketemu dirumahnya Titah langsung pergi ke pasar ya"

"Iya teh.."

"Ya udah kita pulang juga deh, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Dirumah pak Vecky,

Di kamar pak Vecky & istri..

"Mas.."

"Iya Titah ku sayang"

"Anak-anak lagi apa ya kira-kira?"

"Paling lagi rebutan remot TV Titah ku sayang, kau tak hapal bagaimana anak-anak kita saja"

"Iya hapal mas.."

"Kalau hapal kinapa kau bertanya pada beta.."

"Tapi mas maksudnya ku itu kalau mereka lagi rebutan remot TV kenapa gak berisik seperti biasanya"

"Oh iya kau benar Titah ku sayang"

Di ruang TV..

"Di.."

"Iya mas ada apa, aku lagi ngerjain PR tambah-tambahan & kurang-kurangan nih"

"Itu.."

"Eta naon?"

"Itu HP ayah & bunda bunyi"

"Oh itu whatsapp mas"

"Bilang ke ayah atau bunda gih"

"Ih mas aja.."

"Ya udah yang adil barengan"

"Oke"

"Siap ya"

"Iya.."

"Mulai.."

"Ayah, bunda.." (Dira & Vicky)

Di kamar pak Vecky & istri lagi..

"Tuh kan Titah ku sayang baru di omongin"

"Ya udah, yuk mas kesana"

"Yuk.."

Di ruang TV lagi..

"Eh anak-anak ada apa ini?"

"Savez-vous ce qui vous dérange juste de faire une sieste et de ne pas mentionner si vos deux sœurs se réveillent?

(Tau ada apa sih ini nganggu tidur siang aja dan belum lagi kalau adik kalian berdua bangun gimana?)"

"Bunda.."

"Apa?"

"Kita berdua gak ngerti artinya"

"Tau nih bunda setiap marah pasti bahasanya, bahasa asing udah gitu kita berdua ini cuma mau kasih tau kalau ada whatsapp di HP bunda & ayah"

"Oh.. Whatsapp"

"Bunda kira kalian ribut karena rebutan remot TV atau remot AC lagi kaya waktu itu"

Percakapan lewat whatsapp :

Di HP pak Vecky..

Mamaku :

Ky mama dan papa besok sampe di bandara jakarta ngana bisa jemput kan? nama belum tau baruga baru mu dimana soalnya ky..

(Ky mama dan papa besok sampai di bandara jakarta kamu bisa jemput kan? Nama belum tau rumah baru mu dimana soalnya ky..)

Anakku :

Iyo ma pasti vecky dan titah jemput, kabari kembali ya ma kalo so sampe

(Iya ma pasti vecky dan titah jemput, kabari kembali ya ma kalau sudah sampai)

Mamaku :

Iya, oh iyo ade mu Ayu so kabari sebelum nya ya kalo mama dan papa mo datang ke baruga mu

(Iya, oh iya adik mu Ayu sudah kabari sebelum nya ya kalau mama dan papa mau datang ke rumah mu)

Anakku :

Iyo ma so memberi kabar kalamarin

ya so ma hati-hati di jalan ya ma

(Iya ma sudah memberi kabar kemarin

Ya sudah ma hati-hati di jalan ya ma)

Mamaku :

Iyo jang lupa ya besok jemput mama pagi kira-kira jam sembilanan lah

(Iya jangan lupa ya besok jemput mama pagi kira-kira jam sembilanan lah)

Anakku :

Iyo ma..

Di HP bu Vecky..

ma mère :

Assalamu'alaikum nduk ibu sudah mau sampai kerumah mu sambut ya nduk..

Anak kulo :

Iya bu..

ma mère :

Ya sudah..

"Ya sudah yuk siap-siap"

"Mau ngapain bunda kok siap-siap"

"Kanjeng ibu, uti kalian sudah mau sampai sebentar lagi, nih WA bunda" (Menunjukan whatsapp dari kanjeng ibu kepada pak Vecky & Anak-anak nya)

"Oh ya sudah kalau gitu ayah yang kasih tau ke yang lainnya ya"

"Ya sudah, yuk anak-anak rapih.."

"Yuk.."

Di dapur..

"Sebentar lagi matang makan malamnya"

"Iya man.., malah emm wanginya enak banget lagi"

"Iya dong siapa dulu Aiman gitu loh hehe.."

"Man, dul, jo, Jum, sini kalian berempat"

"Iya Pak Vecky"

"Kamu tolong segera siapkan hidangan makan malam ya & tolong kalian siap-siap pakaian Abdi dalam, karena kanjeng Ibu sampai sebentar lagi"

"Siap pak.."

"Ya sudah.., oh iya jo blangkon saya mana?"

"Ada tuan papi, nanti saya bawakan"

"Oke, yang lainnya jangan lupa ya"

"Iya.."

"Duh gini nih ribet itu orang pake dateng segala lagi ke rumah ini, pakaian Abdi dalam lagi"

"Kan mang Aiman sudah masak, Jumiati ganti baju dulu ya mang.."

"Iya.."

"Eeh.. Kalian berdua, dul, jo mau kemana?"

"Ya ganti baju dong.."

Tiga puluh menit kemudian,

Di teras depan rumah..

"Titah ku sayang.."

"Iya mas Vecky"

"Beta lupa ngasih tau kamu"

"Soal apa?"

"Soal mama & papa mau datang ke rumah ini"

"Comment se fait-il qu'il ne soit pas dit que mes beaux-parents ou vos parents veulent rentrer à la maison, alors quand devons-nous aller les chercher, mon mari

(Kok gak bilang sih mertua ku atau orang tua mu mau datang kerumah, terus kapan kita harus jemput mereka suami ku)"

"Ayah sih.."

"Iya tau bapak sih telat kasih taunya"

"Betul tuh tuan papi, eh ahkirnya pake bahasa asing lagi"

"Tau bapak, mana kita gak ngerti lagi artinya"

"Tanggung jawab yah.."

"Iya, iya Beta tanggung jawab, emm Titah ku sayang"

"Apa lagi mas?"

"Yang tadi itu artinya apa?"

"Artinya telat kenapa gak ngasih tau dari tadi"

"Titah ku sayang"

"Apa lagi mas.."

"Sepanjang itu artinya itu"

"Iya lah, kalo mau panjang tuh rel kereta api"

"Iya deh.."

"Maaf tuan papi ini blangkon nya"

"Terimakasih ya jo.."

"Iya tuan papi"

"Perhatian semuanya kanjeng eyang ibu sudah tiba.."

"Cepat pakai mas blangkon nya"

"Iya.."

"Sembah kami keluarga besar bapak Vecky kepada kanjeng ibu, kanjeng Rama, & paklik Purwanto"

"Iya, yuk masuk"

"Yuk.."

Kemudian pak Aldy & pak Malik datang memberitahu soal kambing buat aqiqah besok.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Ky.."

"Iya a, lik.."

"Besok pagi ngambil kambingnya di teman aa ky"

"Ya udah a gpp, jam berapa?"

"Jam tujuh"

"Duh gak bisa a"

"Kinapa ngana te bisa"

"Orang tua ku mau ke sini"

"Oh.."

"Iya besok jemput, ah bagaimana kalau Vicky & Dira aja yang mengantikan aku a.."

"Boleh tuh ky"

"Oke.."

"Aku juga ikut ky"

"Kanjeng Rama"

"Inggih"

"Boleh kanjeng Rama"

"Ya sudah besok kalian ada datang kerumah jam berapa?"

"InsyaAllah jam enam kanjeng Rama"

"Iya kanjeng Rama kalau tidak ada halangan"

"Oke, baik saya tunggu besok ya"

"Siap kanjeng Rama"

"Ya sudah kalau gitu aa & Malik"

"Iya a.."

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Dirumah pak Abdul Malik,

Diruang TV..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Gimana pak?"

"Sudah beres urusan mah, oh ya mama kamu mana?"

"Kenapa kangen ya, kan udah pulang"

"Oh iya lupa"

"Bapak gimana sih giliran nenek gak ada disini di cariin giliran ada disini di suruh cepet pulang"

"Apa!!!"

"Azka.."

"Apa Azka, Azka.. Tunggu disini"

"Tuh kan kamu sih.."

"Hehe maaf Pak keceplosan"

"Nih bantal & ini selimutnya, mangga.."

"Di luar nih"

"Iya.."

"Az.. Ka.."

"Cepet.."

"Iya.."

Dirumah pak Aldy,

Di kamar pak Aldy & istri..

"Kumaha a geus meeting kalawan Vecky na?

(Gimana a udah meeting dengan Vecky nya?)"

"Atos deudeuh,oh nya mami..

(Sudah sayang, oh ya mami..)"

"Mami pan atos wangsul kamari

(Mami kan sudah pulang kemaren)"

"Oh heueuh abdi hilap

(Oh iya aku lupa)"

"nya atos ayeuna aa mondok gih,enjing pan urang hudang isuk-isuk kalintang

(ya sudah sekarang aa tidur gih, besok kan kita bangun pagi-pagi sekali)"

Keesokan paginya,

Kira-kira setelah solat subuh ibu-ibu (tetangga kerumah pak Vecky untuk membantu menyiapkan nasi kotak untuk para undangan), sementara bu Vecky & pak Vecky kebingungan untuk menyambut orang tuanya pak Vecky.

Kira-kira pukul delapan pagi pak Vecky & bu Vecky berangkat ke bandara untuk menjemput orang tua dari pak Vecky, karena acaranya habis magrib bu Vecky sekalian mengajak mertuanya ke mall membeli baju koko & baju muslim untuk mertuanya & adik ipar nya.

Sesampainya di rumah pak Vecky langsung mengantarkan orang tuanya serta adiknya ke kamar untuk istirahat, sedangkan bu Vecky langsung mengambil alih pekerjaan nya di dapur ya itu memasak untuk acara aqiqahan dede bayi, sementara kambing yang di beli pak Aldy & pak Malik yang mengelolahnya menjadi sate & sup adalah kanjeng ibu, bu Malik, & bu Aldy.

Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu tiba, acara berjalan dengan lancar & anak ketiga pak Vecky di beri nama Karel.

Selesai.