webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · 歴史
レビュー数が足りません
228 Chs

Seperti itulah kisahnya.

"Cara mendidik anak fersi Imam Ghazali dengan lahirnya Kitab Ayyuhal Walad.

Kitab apa yang di maksud Ayah ini?" tanya Eza menatap istrinya.

"Ayyuhal Walad adalah kitab tipis untuk mendidik santri bisa juga anak, biasanya Ayah membacakan saat bulan Ramadhan seperti ini."

"Wah ... pokoknya harus belajar banyak, dengar aku bacakan. Ketika seorang murid menemui Imam Al-Ghazali. Ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam ber-mula zamah dengan gurunya itu. Berbagai jenis ilmu telah diwarisinya. Kitab-kitab karya Al-Ghazali, seperti Ihya' 'Ulumuddin, telah selesai dibacanya. Meski demikian, ia belum puas. Saat hendak meninggalkan Sang Guru, murid itu datang meminta nasihat. Inilah contoh adab murid kepada guru. Ia tidak sekadar berbasa-basi untuk berpamitan kepada gurunya, tetapi juga meminta nasihat wada' (nasihat perpisahan) secara tertulis. Tujuannya agar selalu ingat dengan nasihat gurunya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください