Tubuh Leng Sicheng menjadi sedikit kaku. Jari-jarinya yang ramping meremas gagang telepon. Setelah menunggu sekian saat, barulah ia mengangguk dan menjawab, "Saya mengerti."
Jawaban Leng Sicheng yang sekarang jelas lebih asal-asalan daripada suara berdeham yang tadi. Ia mengerti maksud ibunya. Luo Qingxue tidak mau Leng Sicheng memikirkan bunga-bunga di luar sana karena di rumah masih ada istri yang dinikahinya secara sah. Jangan terlalu banyak bermain. Apalagi, gosip baru-baru ini tentang pacarnya menyebabkan banyak masalah. Sepertinya Ibu juga telah mendengar itu? tebak Leng Sicheng.
Dari seberang panggilan sana, Luo Qingxue mendengar bahwa putranya telah setuju. Tidak peduli Leng Sicheng tulus hati atau tidak, ia masih melanjutkan, "Biarkan Ibu berbicara dengan Qingqing."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください