webnovel

Hancurnya Hatiku

'Selamat tinggal kota C (tidak perlu kusebutkan nama kotanya)

Kota C merupakan tempat perantauan ku dan Agus,yang sekarang menjadi mantan ku.

Agus dan aku seumuran hanya beda satu bulan saja. Tinggi agus 165cm kulit hitam tapi manis, hidung mancung

Kubaca status fb Agus yang sudah lama mengisi hatiku. Kegusaran melanda ku dengan banyak pertanyaan. " Apa maksud dari statusnya, kenapa dia pergi meninggalkan ku, bukankah semalam kami baru bertemu dan chat sampai larut malam, kenapa dia tidak memberitahuhu ku" Pikiran ku terus dihantui banyak pertanyaan. Tanpa pikir panjang aku menekan nomor yang sering kuhubungi

"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berapa di luar jangkauan" jawaban dari seberang sana. aku terus menekan tapi tidak ada jawaban dari agus.

Hatiku hancur, tanpa kusadari butiran bening jatuh membasahi pipiku.

"Emang kamu pergi kemana? maksudnya apa mengatakan selamat tinggal kota C di status mu" isi SMS ku beberapa kali tapi tak pernah ada balasan.

##

" Halo... " Apakah bisa ketemu

Suara diseberang sana, dan tanpa basa basi segera ku iya kan. Karena hatiku berpaut padanya

Malam itu pertemuan kami yang terakhir yang tidak ku sadari.

Kami bercerita, bersenda gurau seperti biasa sampai larut malam.

"Jalan yo.. "

"Kemana"

"Kemana aja"

"Ok" lirihku dengan cepat mengiyakan

Tidak berapa lama kami bertemu di rumah ku, karena jarak rumah agus dengan ku hanya ditempuh dalam lima menit.

Hubungan kami sudah sebulan renggang tapi ga jelas karena tidak ada ucapan putus dari mulutku juga agus. Hubungan kami renggang begitu saja karena agus tidak ada kabar selama sebulan. Akhir akhir ini kami sering jalan dan dekat, membuat hatiku yang dulu kecewa kembali bermekaran. Mungkinkan ini cara dia untuk menghiburku saat dia meninggalkan ku. Jawaban itu tidak pernah ku dapat sampai sekarang.

Perjalanan kami lumayan lama karena kami berjalan kaki menelusuri tempat perbelanjaan.

kami basa basi bersenda gurau.

Tiba tiba agus menggenggam tanganku saat kami berjalan bersama. Aku diam saja karena hatiku bahagia. Karena aku masih mencintai agus.

"Apakah agus masih mencintaiku" tanyaku batinku

Tapi kepercaan ku runtuh setelah kepergiannya meninggalkan kota ini sekaligus meninggalkanku