Wen Ruan segera mengencangkan tubuhnya dan mengencangkan jari-jari kakinya. Rasanya ia ingin sekali membuat lubang di tanah dan membenamkan diri masuk ke sana.
Wen Ruan tidak tahu sudah berapa banyak percakapannya dengan Huo Jingxiu yang didengar Huo Hannian. Awalnya ia hendak membuka mulutnya dan ingin menjelaskan bahwa ia tidak menyukai Huo Jingxiu, namun pada akhirnya Wen Ruan mengurungkan niatnya.
Karena saat itu ekspresi wajah Huo Hannian tampak acuh tak acuh dan tatapan matanya terlihat sangat dingin, ia begitu menakutkan dan tidak bisa didekati. Huo Hannian berjalan menuju ke kantor kepala sekolah yang ada di lantai empat.
Wen Ruan mengikuti Huo Hannian dengan tenang, ia bersembunyi di balik pintu dan mendengar wali kelas memarahinya, "Kamu baru saja pindah ke sekolah ini, tapi malah menarik perhatian sampai membuat beberapa siswi kelas dua bertengkar karenamu. Kamu dan Huo Jingxiu itu saudara kembar, tapi dia jauh lebih hebat darimu. Setiap hari kamu tidak pernah belajar dan hanya tidur, kalau tidak begitu kamu bermain game. Apa kamu tidak bisa mencontoh sikap saudara kembarmu yang rajin itu?"
Setelah beberapa tahun, Wen Ruan mengetahui bahwa Huo Hannian dan Huo Jingxiu bukanlah saudara kandung. Identitas Huo Hannian sebenarnya jauh lebih mulia daripada Huo Jingxiu.
Orang yang bisa memimpin keluarga Sporn di usia dua puluhan pasti ia adalah orang yang berbakat. Huo Hannian mungkin meremehkan orang yang membandingkan dirinya dengan Huo Jingxiu. Namun kenyataannya, ia jauh lebih hebat dan jauh lebih baik dari Huo Jingxiu!
Tubuh Huo Hannian yang tinggi dan kurus itu bersandar di salah satu meja. Ia berusaha untuk tetap sabar saat menghadapi amarah yang keluar dari mulut wali kelas, namun dari ekspresinya ia tampak sedikit malas untuk mendengarnya. Ia melihat ke arah luar jendela dan tatapan matanya terlihat suram.
"Jika kamu tidak berusaha keras dalam ujian bulanan minggu depan, kamu masih akan duduk dengan Wen Ruan yang memiliki nilai terburuk."
Huo Hannian melihat ke arah pintu saat ia mendengar wali kelasnya berkata seperti itu kepadanya. Matanya yang sipit di bawah rambut hitam pendeknya yang lancip dan berkilau, ia menarik sudut bibirnya dan mulai tersenyum dingin.
Saat melihat Huo Hannuan dimarahi oleh wali kelasnya, Wen Ruan dengan cepat mengalihkan pandangannya dan menyentuh lengannya yang kurus karena merinding karena takut. Jika tatapan mata Huo Hannian yang tajam itu bisa membunuh orang, mungkin saja tatapannya barusan mampu membunuh Wen Ruan seratus kali lebih kuat!
Wen Ruan tidak berani mengintip lagi dan akhirnya ia pun pergi dengan panik. Wen Ruan tidak kembali ke kelasnya, dan ia justru pergi ke kamar mandi yang ada di toko teh susu di sekolahnya.
Saat Wen Ruan melihat bayangan dirinya senditi dengan riasan tebal di cermin, tatapan matanya menunjukkan ekspresi jijik.
Hanya karena Huo Jingxiu membual bahwa Wen Ruan terlalu cantik dan takut anak laki-laki lain akan mengambil Wen Ruan, akhirnya Wen Ruan membuat penampilannya terlihat seperti gadis yang memiliki sindrom seolah-olah dirinya adalah seseorang yang memiliki kekuatan rahasia.
Dengan penampilannya yang seperti itu, Wen Ruan juga mengira bahwa dirinya memiliki karakter yang unik. Mamun di mata Hu Jingxiu, ia adalah gadis bodoh yang mudah diperdaya!
Wen Ruan meminta pegawai toko untuk meminjam air pembersih wajah. Setelah membersihkan riasan yang tebal di wajahnya, kini wajah kecilnya yang putih dan lembut itu pun mulai terlihat.
Penampilan Wen Ruan yang natural tanpa riasan ini justru membuatnya terlihat seperti peri. Sepasang matanya yang terlihat seperti mata rusa dan berbinar. Matanya yang hitam layaknya anggur hitam itu terlihat bersih, murni dan cerah. Sebenarnya meskipun tidak menggunakan riasan wajah sama sekali. Kulitnya yang berwarna putih kemerah-merahan itu membuatnya terlihat lebih ceria.
Wen Ruan menggulung rambutnya yang terurai itu tinggi-tinggi dan mengikatnya menjadi cepol satu di tengah, setelah itu ia pun keluar dari kamar mandi.
Kebetulan saat itu Shen Chuan datang mencari Wen Ruan. Shen Chuan tertegun untuk waktu yang lama ketika ia melihat penampilan Wen Ruan yang tidak seperti biasanya ia lihat.
"Wow, apa ini Kak Ruan yang aku kenal?"
Mata Wen Ruan sedikit terlihat sipit saat sedang tersenyum. Ia pun tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang putih, "Bagaimana menurutmu?"
Shen Chuan menyentuh bagian belakang kepalanya sambil memandangi wajah Wen Ruan yang putih dan lembut. Ia merasa seolah-olah telah dicium oleh seorang malaikat. Kemudian ia pun berkata dengan penuh pujian, "Hei hei, kamu memang Kak Ruan kami."
"Katakan saja ada apa?" Tanya Wen Ruan pada Shen Chuan.
"Kak Ruan, Huo Hannian membuatmu dihukum membersihkan kaca yang ada di seluruh gedung kantor guru. Wen Yin dan aku sangat marah. Kami memeras otak dan menemukan ide baru untukmu!"
"Huo Hannian akan ketakutan setengah mati kali ini. Kak Ruan, tunggu saja Huo Hannian pasti keluar dari kelas 3-10!"