webnovel

ketika kita bertemu...

Matanya menyihir ku

dari awal perjumpaan

tak ada perasaan

tak ada ketertarikan

hanya mata itu yang memanggil ku kala itu

tatapan matanya telah menghipnotis ku

aku tak berdaya untuk menolaknya

matanya penuh panggilan yang kubutuhkan.

ketulusan ?

membuat ku haus pada rasa kasih sayang

matanya terus memanggilku

seakan mengajakku keluar dari kesepian

matanya seakan mengerti

kala itu aku pupus

kala itu aku gundah dan telah layu

matanya seakan tau pada keadaan dan masalahku

mata itu seakan menghidupkan ku

dari kematian batinku

mata itu membuat aku percaya diri

dari rasa kecewa dan ketakutan ku

membuatku berani dalam ragu

mata itu adalah awalku menuju padamu.

...

_RINDU_

cinta benar-benar menyusahkan ku

ketika kita saling memandang saat sembahyang rebut

malamnya aku tak bisa tidur karena wajahmu tak mau pergi dari kamarku

kepalaku pusing sejak itu...

siapa dirimu ?

yang berani merusak tidur dan seleraku ?

yang membuatku melamun sepanjang waktu ?

kamu tidak lebih dari seorang anak muda pengganggu !

namun ingin ku katakan padamu

setiap malam aku bersyukur kita telah bertemu

karena hanya padamu,

aku akan merasa rindu. (A Ling )

ketika membaca puisi itu, meta tersenyum matanya menyipit memandang layar hp nya, dia begitu terlihat bahagia ketika membaca tulisan A Ling telah mewakili perasaan nya saat itu, dia mulai tersenyum lebar membayangkan wajah lelaki yang dijumpainya seminggu yang lalu. ketika saat membayangkan lelaki itu, meta di teringat kan oleh ingatannya pada sebuah artikel ramalan yang dibacanya bulan lalu, sebenarnya dia tidak terlalu percaya pada hal-hal seperti itu, tapi kalimat-kalimat dalam artikel itu telah mempengaruhi sebagian logika dia, dia telah dibutakan oleh pesona cinta, entah ini karena ramalan atau memang takdir Tuhan.

meta mulai mengingat kembali kalimat-kalimat yang tertulis dalam artikel inti nya untuk perempuan yang berzodiak leo "tahun ini akan menemukan seseorang yang diinginkan dan yang dibutuhkan tapi tidak boleh buru-buru memutuskannya".

memutuskan hubungan atau memutuskan bersama dengannya ya, ah gelap hehehe

seperti hal nya yang dikatakan tadi, meta betul-betul telah dipengaruhi oleh artikel ramalan itu, dia begitu percaya diri setelah setahun putus dari Dani, dia sudah bisa menghirup udara keikhlasan, mengikhlaskan Dani dan mulai membuka hati untuk beberapa pria yang sedang mendekati dia.

Hary memang lelaki beda daripada beberapa lelaki yang dia kenal sebelumnya.

itu terjadi pada sore hari, awal mereka berjumpa disebabkan ketidak sengajaan yang terjadi, saat itu Santi sahabatnya meminta meta untuk kawanin dia berjumpa dengan pacarnya, meta yang tidak pernah menolak permintaan Santi pasti langsung setuju-setuju saja untuk ikut, saat itu tidak hal istimewa apa-apa, meta sudah sangat kenal dengan Haikal pacar Santi, jadi saat mereka keluar mereka turut juga mengajar zhefa anak ibu kos yang saat itu masih berusia 4 tahun,

"dimana kalian jumpa, san". tanya meta

"dilapangan met". jawab Santi sambil membawa laju Sepmor.

sesampainya disana, meta nampak langsung menangkap sesosok Haikal yang duduk dengan dua orang temannya.

"tu Haikal san ". tunjuk meta sambil mengarahkan dagu kearah Haikal

"oiya benar". jawab Santi semangat

setelah mereka mendekati Haikal, Santi langsung duduk sebelah Haikal, duduk diantara Hery dan Haikal, sedangkan meta duduk didepan Haikal.

itu awal perjumpaan mereka, ketika itu meta sadar bahwa Hery sedang memperhatikannya. meta melirik Hery tajam, dia menatap kaos putih yang dipakai Hery 'kurus" bidiknya dalam hati, lalu dia memperhatikan rambut cepak milik hary, meta tidak dapat menahan tawanya,

"kenapa" tanya mereka ke meta secara serentak

"lucu deh rambutnya ada poni tiga gitu". jelas meta sambil menahan tawanya

"bukan gitu loh dek". jawab Hery malu

"pangkas lagi deh, coba dinaikan gitu, biar tambah fresh". langsung meta memberi ide tanpa sungkan, dia memang ahli gaya, dan sangat pede mengkritik untuk orang terlihat lebih keren. Hery hanya tersenyum menanggapi kritikan meta sambil memegang rambut nya.

"itu anak adek". tanya nya tiba-tiba

"hah, bukan". jawab meta nyaplak karena kaget mendengar pertanyaan seperti itu,sontak Haikal dan Santi tertawa,

"aku kelihatan kek mal-mak apa, aku baru 20 tahun". gumamnya jengkel.

Hery nampak tersenyum dan memalingkan sedikitpun matanya dari meta. "apa yang lelaki kaku itu lakukan". bidiknya dalam hati

matanya indah meta pun tak dapat memalingkan tatapan nya dari pandangan ke Hery , tapi meta menangkap kesan nafsu saat dia memandangnya, sehingga awalnya dia tidak membalas ketertarikan kepada Hery.

tak lama kemudian Hery minta pamit dari Haikal,

"Haikal aku kelaundry bentar ya". pamitnya

"balik lagi kesini kan" tanya Haikal

"iya aku balik lagi". jawab Herry

"jangan iya iya nanti kau tipu pula". sahut Haikal kurang percaya

meta menatap Hery yang meranjak pergi, mata mereka kembali bertemu, meta sudah berharap Hery jangan pergi.

ketika Hery pergi suasana semakin hening, meta sibuk bermain dengan zhefa Meraka sibuk dengan coletahan anak kecil, Taufik yang sembari tadi bersikap dingin tidak pun mencoba pembukaan dengan meta, meta yang merasa tidak senang dengan lelaki seperti itu terus saja cuekin Taufik .

"dia kira kalau dia ngomong dan ramah aku langsung jatuh cinta gitu, sombong benar". gumamnya dalam hati karena kesal sama sikap Taufik yang dingin padanya.

beberapa jam kemudia Hery kembali lagi, mata meta langsung dapat menangkap keberadaan Hery di parkiran.

"tumben ko jujur, mau balik lagi". ledek Haikal

"kan tadi aku udah janji akan balik lagi" jawab nya sembari duduk dekat Santi.

setelah Taufik pamit, Hery dan Haikal berinisiatif mengantar meta dan santi pulang, jadilah akhirnya Meraka berboncengan, sepanjang perjalanan sikap santai dan tidak banyak bicara Hery telah memberikan kenyamanan diantara mereka,dan malah mereka tidak segan berbagi ice cream berdua,

sesampainya mereka dimuka kos, ketika Hery dan Haikal berpamitan, Hery meraih tangan meta dan mencium punggung tangan meta, sambil mata nya menatap mata meta, meta tersipu malu dengan kejadian itu, mata nya sangat indah, "oh tuhan hatiku meleleh". teriak meta dalam hati.

oh tuhan apa kah dia yang dituliskan di artikel itu". gumamnya senang penuh semangat, meta mulai berandai-andai dia kah dia kah.