webnovel

Kembalinya sang Dewi Pengobatan Herbal

Jaman dahulu kala, ada berbagai jenis wabah yang mengancam nyawa bermunculan. Semua orang pada saat itu masih belum tahu obat seperti apa yang cocok untuk menyembuhkan semua pasien dan mengakibatkan banyaknya kematian. Semua hal tersebut tertulis dengan jelas di dalam novel yang Layla baca. Anehnya tiba-tiba Ia terseret kedalam dunia novel tersebut dan menempati tubuh seorang tokoh antagonis yang memiliki nama yang sama dengannya. Tokoh yang sangat suka memfitnah kerabatnya sendiri dan pandai memanfaatkan orang lain demi keuntungannya sendiri. Tokoh yang sudah terkenal tidak baik didesanya, bahkan sampai dicampakkan oleh suaminya sendiri! Namun kini ‘Layla’ telah menjadi Layla dari dunia nyata yang modern. Dengan segala pengetahuannya, Layla berusaha meracik obat untuk melawan wabah. Tapi akankah kehidupan Layla berangsur mulus? Apakah orang-orang akan percaya begitu saja pada obat racikan seorang tokoh antagonis?

AllisyaAuristela · 若者
レビュー数が足りません
421 Chs

Paket dari Ayah

Sementara beberapa pemuda terpelajar berbicara, Layla sudah tiba di klinik. Bintang tidak memiliki pasien saat ini. Dia mengambil buku setebal batu bata dan melihat dengan penuh perhatian. Layla mengedipkan mata pada Nirmala, ibu dan anak perempuannya. Tidak ada suara, dan dia melewatinya.

Layla membungkuk dan melihat kakaknya sedang membaca "Panduan Medis". Di atas meja juga ada "Buku Teks Klinis Pendidikan Medis" dan dua buku catatan yang sangat tebal. Sampul buku catatan ditempatkan di atas. Tulisan "Rika, 1964" tertulis di pojok kanan bawah.

"Hei!" Nirmala tidak bisa menutupi mata pamannya ketika dia berjinjit, jadi dia hanya bisa menepuk punggungnya untuk menakutinya.

Bintang benar-benar ketakutan. Melihat kedua orang yang menakutinya itu, dia tidak berdaya, dan tak punya pilihan selain mengumpulkan buku, tersenyum dan mengangkat Nirmala untuk duduk di pangkuannya, lalu berkata pada Layla dengan marah "Lala, kamu sudah tua tapi masih saja jahil. "

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください