Saga memiliki wajah yang dingin, dan lapisan es yang tebal mengental di fitur wajahnya yang tampan dan sempurna.
Di ruangan besar itu, hanya isakan Bella dan napas Stella yang tidak mau terdengar.
"Stella ..."
Suara Saga serak, dan sepertinya dia telah menghabiskan seluruh energinya untuk memanggil satu kata ini, kelelahan.
Stella mengerutkan kening dan memandang pria bersemangat tinggi ini, tanpa diduga menunjukkan tampilan tak berdaya.
Apalagi karena dia!
Stella hanya tiba-tiba merasakan sakit di dada kirinya, seolah-olah dia ditusuk jarum, bahkan napasnya pun terasa sakit.
Jari-jari rampingnya sudah terkepal dengan erat, dan dia harus mengendalikan tubuhnya dengan keras, mati-matian menahan gemetar dan tetap terlihat tenang.
Saga menghela nafas dan berkata, "Kau terlalu impulsif."
Impulsif?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください