Keberuntungan 1

Sebenarnya aku tidak naik kelas, nilai ku sangat buruk sekali, tidak mungkin. Lagipula sekolahku sekolah favorit di kota ini, pasti susah.Nah, pas aku lagi bingung, pusing dan kepala ku rasanya ingin pecah ini, ada Ibu Susi mendatangiku. Ibu Susi ini guru yang paling cantik di sekolahku. Orangnya tinggi, putih, langsing dan pakai kacamata. Tetapi aku yakin itu cuma samaran saja.

Dia mendatangiku, terus bilang,"Kevin, nilai kamu bagaimana? Kok tambah jelek sih, nanti tidak lulus loh".

Wah, aku jadi kaget juga ditanya begitu, aku jawab saja, " Iya nih Bu , bagaimana ya? Kalo boleh sih belajar sama Ibu Susi".tanyaku sambil senyum-senyum. "Gak mau ah, kamu kan salah satu murid bandel di sekolah". sambil memalingkan wajahnya.

"Ayolah Bu, Ibu ini kan guru pembimbing, masa enggak mau membimbing murid nya sih".rengekku sambil memohon.

Ibu Susi kembali menatap ku dengan serius, berkata," Kalau kamu mau belajar sama saya kamu harus sangat serius dan di ujian tengah semester nanti kamu harus punya nilai di atas 90, bagaimana?"dengan nada sedikit tinggi.

Aku langsung menyetujui nya, walaupun aku sedikit ragu. "Baik Bu saya siap!". Dengan hati gembira akhirnya aku bisa selalu bertemu dengan Ibu guru super cantik dan sexy ini.

"Baiklah, nanti sore sepulang sekolah datang kerumah ibu, jam 4 jangan sampai terlambat vin!". Sambil berjalan meninggalkan ku dengan senyuman manisnya.

Dengan hati senang, ku perhatikan kepergian guru cantik ku ini, dengan kemolekan tubuhnya dari belakang, terbesit pikiran kotorku, "Andaikan aku bisa melihat dan menyentuh bokong sexy Bu Susi, ah tidak mungkin." kulanjutan langkah kaki untuk segera pulang.

Sore harinya aku datang kerumah Ibu Susi. Dia tinggal sendiri, sudah bercerai dengan suaminya, kecantol cewek lain. Bodoh sekali suaminya orang secantik Ibu Susi ditinggalkan. Dia mempersilakan aku masuk, dan tanpa basa-basi langsung memulai belajar nya. Di tengah-tengah belajar pensil ku jatuh, hendak ku ambil tetapi Bu Susi mengambilnya duluan. Dengan posisi menunduk aku tidak sengaja melihat isi dalam bajunya yang longgar itu. Aku sampai bengong dan si jhoni ku pun mulai berontak. Bukan nya tidak tahu, sepertinya Bu Susi membiarkan ku melihatnya di posisi itu. Sampai aku tersadar,aku jadi malu" Maaf Bu", dengan wajah menunduk malu. Eh dia malah bilang, " Engga apa apa kok Vin" sambil senyum.

Setelah kejadian itu kami melanjutkan belajar sampai selesai, dan baru kali ini semua pembelajaran yang sulit masuk ke otakku. Segeralah aku pulang ke kos karena hari mulai gelap.

Aku hanya anak kos yang jauh dari rumah, alasan ku untuk kos yaitu sekolah ku yang jauh dari tempat tinggal ku, rumah di desa sekolah di kota. Walaupun rumah dan sekolah satu kota tetapi terpaut puluhan kilometer.

Sesampainya di kos aku langsung bersih bersih, mandi, ganti pakaian dan makan. Makanan yang kubeli sepulang dari rumah Bu Susi. Setelah selesai menyantap makanan ku, aku duduk santai di depan kamar kos dengan menghisap rokok sambil mengingat kejadian di rumah Bu Susi tadi, tiba tiba si jhoni pun bergejolak akupun langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.

Ku ambil hp untuk melihat foto foto Bu Susi yang telah kumiliki, sambil ku gesek si jhoni yg mulai membesar dan keras. Memang punya ku ini sedikit berbeda dengan anak seusia ku, punyaku besar dan panjang entah karena kalau tidur selalu engga pake celana dalam atau emang dari sananya kaya gini.

Setelah sadar akan kegiatan ku ini, "Ah gila guru sendiri jadi bahan coli". Akupun menghentikan kegiatan ku tersebut dan langsung tidur.