webnovel

Bagian 10

Keesokan harinya, Kebetulan sedang Libur sekolah, Lea memutuskan Untuk pergi ke rumah Sakit dan menemui Dokter untuk mengetahui Hasil Lab Lea.

" Lea,,pagi-pagi gini mau kemana sayang???"

" Lea mau Jalan-jalan Ma,, Mau hirup udara segar ma,,cuma sebentar kok,,"

" Yah udah hati-hati yah,,,"

" Iya ma,, daa mama,, Daa cia,,,"

Sapa Lea pada Cia dan mamanya.

Lea berjalan Keluar pagar rumahnya, Dan saat itu Kebetulan Ada Bima yang sedang Berdiri di depan rumahnya.

" Morning Lea,,," ucap Bima sambil tersenyum.

Kali ini tanpa merasa kesal ataupun marah Lea mulai membalas Sapaan Bima.

" Morning Bim,"

" Lo mau Kemana?? Mau gue anterin Le??"

" Ngggaak usah Bim,, makasih, gue cuman Mau ke Minimarket doang kok,,"

" Oh Oke kalau gitu,,hati-hati yah,,"

" Makasih bim,, gue Pergi dulu yah,,"

Lea-pun berjalan Untuk menemui taksi yang telah di pesan-nya.

Sesampainya di Rumah sakit, Lea bertemu dengan dokternya, Dokter itu bernama dokter Anton.

" Slamat pagi Lea, Gimana Kabar kamu??"

" Baik Dok,,"

" Ayo masuk, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan ke kamu,,"

" Iya dokter,, Ini mengenai hasil lab-nya kan??"

" Iya Lea,, seperti yang sudah saya bicarakan di telfon sama kamu,, hari Saya akan Menjelaskan tentang hasil Lab kamu,,"

Lea berusaha tenang, dan tetap percaya bahwa semua akan baik-baik saja.

" Sebelumnya Lea,, saya hanya Mau mengingatkan, Bahwa apapun hasilnya,, Kamu harus tetap tabah dan kuat, apalagi di usia kamu yang masih terbilang muda, Kamu pasti akan sangat susah menerimanya,"

" Maksud Dokter??"

" Begini Lea, Ini adalah berita buruk, menurut Hasil lab, Sel-sel tumor Yang ada dalam tubuh kamu itu Adalah sel tumor ganas, Dia lebih cepat menyerang otak kamu dan seluruh tubuh kamu, bahkan kedepannya mungkin dia akan menyebabkan kelumpuhan, Makanya saya Khawatir Bahwa Tumor kamu akan semakin parah dari sebelumnya Lea, apa Ini tidak sebaiknya Kamu bicarakan sama Orang tua Kamu lea?? Agar kamu bisa di tindak lanjuti segera, biar bagaimanapun dalam pengobatannya nanti kamu perlu dukungan Dari orang orang terdekat kamu,,"

Seketika Lea terdiam, Dia tak mengeluarkan sepatah katapun mendengar penjelasan dokter, Lagi lagi kesedihan melanda Lea, Sungguh Lea yang Malang, Dia harus menghadapi kenyataan pahit ini, Padahal dia adalah anak yang begitu baik.

Lea Menangis Di depan Dokter, Bahkan Dokter tak kuasa Melihatnya.

" Terus Gimana Dokter selanjutnya, Apa ada Kemungkinan untuk saya sembuh dok,,??"

" Maaf Lea,, harus saya ucapkan bahwa, Kemungkinan kamu untuk sembuh Sangatlah Kecil Lea."

" Mungkin dalam beberapa bulan kedepan Kamu akan Menjalani pengobatan, yaitu seperti kemo dan lain sebagainya, Tapi Pengobatan itu Bukan saya Yang lakukan Lea, Kamu beruntung karena kebetulan, di rumah sakit kami Akan Kedatangan Seorang dokter Muda, dari luar negri, dia adalah spesalis Kanker, Dia yang akan Membantu kamu dalam menjalankan semua terapi ini, Saya dengar-dengar, dia Telah menyembuhkan beberapa Orang Yang punya Masalah sama kayak kamu, Dan semoga Saja dia bisa Membantu kamu untuk Sembuh,,"

" Baiklah dok,, saya Akan mengikuti smua Pengobatannya,"

" Iya Lea,, Nanti ketika dokter itu saya akan langsung menghubungi kamu, biar kamu bisa langsung di tangani oleh dia,,"

" Baik dok,, tapi dok saya mohon,, jangan Ada yang tau soal Ini,, cukup saya dan dokter,, saya akan kasih tahu ke keluarga saya, tapi saya perlu waktu,,"

" Baiklah Lea,, saya akan berusaha menyembunyikan ini, tapi Saran saya,, Segera beranikan diri kamu untuk Memberitahu mama kamu, Karena Biar bagaimanapun menjalani ini semua itu sangat Sulit Lea,, Tetapi jika kamu menjalani Ini Dengan dukungan Semua orang terdekat kamu,, maka ini semua akan Ringan,,"

" Iya dokter,, akan saya usahakan,, terimakasih Dok,,, saya pamit dulu,,,"

Lea-pun beranjak pergi dari ruangan Dokter, Dia begitu terpukul, Begitu sedih,Dia Bertanya Mengapa Harus Dia yang mengalami hal itu, bahkan Dia sempat menyalahkan Tuhan atas cobaan itu.

Lea terus Berjalan, Dan ketika di perjalanan, Lea yang sedang Merenung Hampir Saja di tabrak Oleh Mobil yang melintas, Untung Saja Bima yang kebetulan sedang lewat di situ Menolong Lea.

" Lea,,,awas Lea,,," teriak bima sambil menarik Lea

" Le,,, Kamu bengong Yah?? Kok nggak liat Jalan Gitu,, Kamu hampir Celaka Lea,,"

" Maaf Bim Maaf,,,Gue tadi Nggak Fokus,"

" Astaga Lea,, untung Gue cepet,,kalau Nggak,,, Lo udah di tabrak tadi,,"

" Makasih yah Bim, Lagi lagi Lo nolongin Gue,, Gue pergi dulu yah,," lea Masih saja Merenung.

" Tunggu Lea,, Lo nangis Yah??,,"

" Ha?? Nnnnggggaakk ko Bim,, gue nggak Nangis,, ini mungkin iritasi doang ,,"

" Emang Iya iritasi,,?? Lagian mana ada iritasi sampai bikin Lo nggak fokus jalan Gitu??"

Lea,,yang emosinya sedang tidak stabil, tak menahan amarahnya Akan Bima, yang terlalu banyak bicara Padanya, meskipun itu untuk kebaika Lea.

" Bima!!!! Stop!! Lo terlalu banyak Ngomong tau nggak! Gue tuh lagi Pusing.!!" Teriak Lea dengan suara keras pada Bima.

" Lea,, Lo kenapa Sih,, Gue itu hanya khawatir sama Lo, Gue nggak mau Lo ituu kenapa-napa,, apalagi Kayak tadi yang Lo hampir ajah ketabrak, Karena Gue Tau Lea,, Lo itu Lagi Sak,,,"

Bima hampir saja keceplosan,Bima hampir saja mengatakan tentang penyakit Lea dia hadapannya, Lea-pun Bingung apa yang ingin di katakan Bima tadi.

" Gue kenapa Bim?? "

" Maksud Gue ,,Lo kan kemaren Sakit Makanya Gue khawatir sama Lo,, gue takut Lo Masih sakit Makanya Gue ,,gitu deh,,"  ucap Bima dengan Gugup.

" Nggak perlu Bim, Makasih, Tapi Gue Nggak apa-apa, Gue Udah Sembuh, "

Lea-pun berlari dan menangis dia tak dapat menahan air matanya, dan dia juga tak ingin menunjukan kesedihannya di Hadapan Bima, Namun Bima tak henti-hentinya Mengikuti Lea, karena dia tau saat ini Lea sedang bersedih.

" Lea tunggu Le,, Lea,,"

Lea pun mengehentikan Langkahnya.

" Le,, Gue tau Lo lagi sedih, Untuk Jal apapun Yang membuat Lo sedih, Gue bisa Kok jadi Teman Lo, gue mau Jadi orang Yang Bisa Ngehapus Air Mata Lo lea,"  ucap bima dengan tulus

" Nggak Perlu Bim, Gue Nggak Apa-apa, Lagian Kesedihan Gue, Bukan urusan Lo,,"

" Gue tau Itu bukan urusan Gue Lea,, Tapi setidaknya Gue Boleh Nemenin Lo di saat Lo sedih Lea,, Gue pengen Jadi Teman Baik Lo,,"

Lea tersentuh dengan kata-kata Bima, Lea-pun menghapus Air matanya Dan berbalik Menatap Bima, Dia setuju Untuk ditemani Oleh Bima.

Mereka-pun menuju taman Yang kebetulan Dekat jalan itu, Mereka Duduk Sambil Menikmati beberapa Cemilan yang di belikan Oleh Bima, Bima-pun mengajak Lea untuk Bercerita agar Lea dapat melepaskan Kesedihannya, Dia membuat Lea tersenyum bahagia, dan Untuk sejenak Lea dapat melupakan Masalahnya Itu.

" Lea,, Lo Tau Nggak,, Kalau hidup Itu,, nggak selamanya Tentang satu hal, Tapi hidup itu memiliki banyak Hal, kadang Di saat Kita Udah Sangat jatuh, Kita berfikir bahwa hidup Itu nggak adil sama Kita, Tapi tanpa Kita sadari, Di balik semua kejatuhan itu,, Ada sesuatu yang Luar biasa Indah yang di sediakan Tuhan untuk Kita,,"

" Lea,, Gue punya suatu Tempat, Di sana kita bisa Nulis semua impian Kita,, Yang akan Kita capai Nanti,,Lo mau ikut nggak??"

"Oh yah,, Boleh,,"

" Yah udah Ayo kita Ke sana,, Tempatnya Nggak Jauh dari sini Kok,,," ucap Bima Sambil Berlari

" Eh,eh Bim,, tungguin Gue Bima,,"

" Ayoo Lea,, Smangat Dongg, Yang kenceng Larinya,, "

Lea dan Bima berlari sambil tertawa Menikmati Kesejukan dunia ini.

Ternyata di satu sisi,ada Randy Yang sedang Melihat Lea dan Bima, Sepertinya Randy juga menyukai Lea, Namun randy Tak pernah menampakannya.

Lea, dan Bima Telah sampai Di tempat yang di maksud Oleh Bima, Ternyata Itu,adalah Sebuah danau Yang indah, dan ada beberapa pohon besar di tepian danau itu, Bima-pun Mengambil beberapa Botol dan kertas juga Pena, untuk di gunakan Menulis Impian Mereka.

" Ini Lea,, Skarang Kita Nulis impian kita,, di dalam kertas Ini dan kemudian impian Kita berdua, akan Kita masukan Ke dalam botol ini,," ucap Bima

" Oke,, Mana kertas Gue,,"

Mereka-pun Mulai Menulis, Lea berjalan ke arah sebuah pohon dan Duduk Di bawah Pohon Itu, Sambil menatap Danau Ia Menulis Impiannya.

" Aku ingin, Membuat sebuah Gedung pendidikan gratis, Untuk anak-anak Yang kurang Mampu, Aku Ingin Membuktikan, Bahwa setiap orang, berhak mendapatkan pendidikannya, Aku juga Ingin, membangun yayasan Panti, untuk Anak-anak Yang tak memiliki Orang Tua, Aku tak ingin Generasi kedepannya Merasakan Kekejaman Dunia Ini, Keterlantaran akan Tiada lagi, Dan Juga Rumah Jompo Untuk Orang Tua, Yang sudah tak memiliki siapapun di dunia ini, Agar mereka Tak akan pernah merasakan Kesepian, Aku Juga berfikir akan kedepan, jika Aku Akan tiada, Maka sebelum itu aku ingin Mewujudkan semua impianku, Agar aku dapat pergi dengan tenang, Dan bahagia, Tanpa memikirkan apapun yang ada Di dunia Ini lagi, Ku harap, Kau Tuhan, Membantuku dalam Setiap Impianku ini, Aku tak akan mengeluh dan meminta banyak di detik-detik akhir Hidupku ini."

Itulah yang di tulis Lea dalam kertasnya, Dia pun Mulai menggulungnya Dan memasukannya ke dalam Botol, Sedangkan Bima, Dia masih Menulis.

" Aku ingin, Lea dapat mewujudkan Semua Impian yang di tulisnya, Aku juga Ingin Lea mendapatkan Kesembuhan Atas penyakitnya, Aku tahu Dia wanita yang Kuat, Lea yang Aku kenal, Tak selemah Ini, Aku harap, Senyumnya Hari ini, akan menjadi Awal Dari senyumnya Kedepan, dan aku berjanji akan membantu Lea dalam mewujudkan mimpinya. "

Itulah yang di tulis bima, Dia sungguh Tulus Pada Lea.

Setelah selesai Menulis, Bima Dan Lea Berjalan Ke arah Pohon yang paling Besar, Di situ Bima Mulai Menggali di bawah Pohon itu, dan Mulai Menguburkan Botol yang berisi impian mereka Berdua.

" Lo Bim, Kok Lo kubur Di sini sih??"

" Pohon iNi namanya Pohon Pengingat, Dia akan selalu mengingatkan kita, Akan Impian Yang kita Tulis di dalam Kertas itu, di masa depan, Ketika Kita sudah Mecapai cita-cita kita, Kita akan kembali Ke pohon ini, Dan melihat kembali kertas yang kita Tulis itu, Apakah Kita berhasil Mewujudkan Impian Kita atau tidak,,"  Ucap Bima sambil tersenyum.

" Oh Gitu,, bagus Juga yah,,, yah semoga ajah,, impian Kita Dapat terwujud Agar ketika Kita kembali dan melihat impian yang kita Tulis, Semuanya Telah terwujud Tanpa kecuali,,"

" Kita berdua Berjanji, Suatu saat Kita akan Kembali ke Pohon ini, ketika Kita Sudah mewujudkan impian Kita???" Ucap Bima sambil mengulurkan tangannya pada Lea

" Janji,,,," ucap Lea.

Mereka-pun tersenyum bersama, Dan Secara Tiba-tiba, Lea memeluk Bima.

" Makasih Yah Bim,, Lo udah Ada Buat Gue, Padalah Awalnya Gue Kasar Sama Lo,,segala kesedihan Gue hari ini dapat Gue lupain Karena Lo,,"

" Sama-sama Lea,, itu gunanya Teman,,"

Bima merasa bahagia Karena untuk pertama Kalinya Lea Memeluknya, dan Lea, merasa sangat Malu karena secara tak sadar dia memeluk Bima.

" Maaf yah Bim, Gue Udah Meluk Lo,,"

" Nggak apa-apa Lea,,"

" Yah Udah Kita pulang Yuk,, takutnya Nyokap nyariin Gue,,"

" Yah udah ayo Kita Pulang,"

Mereka-pun Berjalan menuju motor Bima, dan Pulang, sesampainya di rumah Lea Kembali turun dan berterimakasih Pada Bima karena Bima sudah Membantu Lea melupakan Kesedihannya.

Lea-pun masuk ke dalam rumahnya Begitu juga Bima, Berjalan menuju rumahnya, Sesampainya Bima di rumah, Dia Langsung masuk Ke kamarnya, Dan mulai kegirangan Karena Mengingat Pelukan Lea tadi, Sementara di satu sisi, Lea Yang Juga di kamarnya sedang tersenyum malu, Dan Juga bahagia karena untuk pertama kalinya dia Memeluk Seorang Pria, Dan Mungkin saja Lea Juga mulai Menyukai Bima.

Akankah Lea Dan Bima dapat bersatu??

Dan akankah Lea Dapat Sembuh dari penyakitnya???

Jangan Lupa Baca Di part 11 yah,,,😉