webnovel

Kakak Tertua yang Kaya Raya Berkuasa Mutlak

Pendahuluan 1: Penduduk desa, ketika menyebut Zhuang Qingning yang tak punya orang tua, lalu jatuh sakit dan memilih hidup sendiri daripada diasuh oleh keluarga pamannya, mereka mendesah dan menggeleng-gelengkan kepala, berpikir dia sedang merintis jalan menuju kematian. Namun siapa sangka, dia memulai bengkel, membeli toko, membangun rumah, hidup nyaman memelihara anjing dan kucing, dan setiap orang yang mendekatinya berkembang secara finansial? Penduduk desa: Apakah terlambat untuk mendapatkan belas kasihan dari Dewa Kekayaan sekarang? Menunggu jawabanmu, ini cukup mendesak...... ---- Pendahuluan 2: Semua orang di ibu kota mendesah kagum atas keberuntungan Pangeran Qi, yang kecantikannya tiada tara, karena dia mengikuti keinginan ratu almarhum dan menikahi seorang gadis desa biasa, sehingga melepaskan pernikahan ideal. Namun siapa sangka, sang pangeran begitu memperhatikan istrinya, menghabiskan kekayaan untuk membuatnya tersenyum, melanggar perintah hanya untuk melindunginya, benar-benar berperilaku seperti pria yang jatuh cinta...... Semua orang: Permisi, apakah terlambat untuk mulai mendukung pasangan ini sekarang? ---- Kisah ini tentang seorang wanita desa yang tumbuh langkah demi langkah, menghadirkan kehangatan, keceriaan, menghadapi jalan berduri dan keberhasilan yang menyenangkan, di mana para kekasih akhirnya menikah, dan ada pembalasan bagi kebaikan dan kejahatan.

Tea Warm · 一般的
レビュー数が足りません
207 Chs

Bab 138 Jangan Biarkan Dia Melihat

"Paman Kepala bilang saya tidak perlu sungkan denganmu, jadi kamu juga tidak perlu begitu dengan saya."

Zhuang Qingning tertawa, "Saat saya baru kembali, saya melihat banyak kapur yang telah disebar di lubang. Apakah kamu berencana untuk mulai bekerja?"

"Hmm." Zhuang Qingning mengangguk, "Dayong sudah mulai. Ada banyak gulma dan pohon kecil tumbuh di lubang itu, jadi kami membakarnya dengan kapur untuk mencegah akar tumbuh kembali dan merusak lantai. Saya rasa dalam dua atau tiga hari kami akan mulai mengangkut tanah."

"Saya sangat berterima kasih atas kerja keras Paman Kepala, bahkan termasuk pot besi ini. Berapa banyak perak yang harus saya bayar sekarang? Saya akan memberikannya kepada Paman Kepala terlebih dahulu. Saya tidak bisa membiarkan kamu terus menanggung biaya untuk saya."

Sambil berbicara, Zhuang Qingning mengeluarkan tas uang untuk menghitung peraknya.

"Bukan banyak uang, jika dipikirkan mungkin bisa dibayar nanti..."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください