webnovel

Bab 7 GUA SILUMAN

Aura yang sangat menakutkan di sekitar gua membuat langkah Larasaty terhenti dan tanpa sadar dia melangkah mundur. Sedangkan Agoes sama sekali tidak merasakan auara yang menekannya.

Maklumlah ibu dan anak ini mempunyai kekuatan energi sejati yang berbeda. Energi sejati Agoes merupakan energi sejati utama yang memang sengaja masuk kedalam tubuhnya.

Akan tetapi berbeda dengan Larasaty atau ibunya, dia hanya mendapatkan sedikit berkah dari pancaran energi sejati Dewa Petir yang masuk kedalam tubuh anaknya.

Meskipun hanya mendapatkan energi sejati lebihan saja, akan tetapi kekuatannya sudah sangat kuat. Hanya saja Larasaty belum menyadari hal ini.

"Goes hati-hati, sepertinya tempat ini sangat berbahaya." Larasaty memegang tangan Agoes dan menahannya agar tidak langsung masuk begitu saja ke dalam gua.

"Ndak apa-apa bu, di dalam hanya ada seekor siluman Harimau belang saja."

"Apa?! Siluman harimau belang?!"

Lidah Larasaty seakan tercekat mendengar perkataan anaknya, mana mungkin dia tidak merasa takut saat tahu kalau di dalam gua di depannya ini ada seekor Siluman harimau belang.

Yang membuatnya merasa aneh adalah, bagaimana caranya Agoes mengetahui kalau di dalam gua yang ada di depan mereka ada seekor siluman Harimau belang.

"Iya bu, ndak usah khawatir. Ada Agoes disini yang akan melindungi ibu."

Agoes berkata dengan sangat sombong, seakan tak ada apapun yang bisa membuatnya takut. Meskipun Agoes sudah menghiburnya, akan tetapi Larasaty tentu saja masih takut.

Bagaimana dia tidak takut kalau benar apa yang di katakan anaknya, kalau di dalam gua di huni seekor siluman harimau belang.

Ini Siluman Harimau belang, bukan harimau belang biasa. Sedangkan seorang pria dewasa saja kalau berhadapan dengan seekor harimau belang biasa untuk bisa mengalahkannya secara langsung perbandingannya sangat kecil.

Sekarang yang mereka hadapi adalah seekor Siluman Harimau belang yang merupakan hewan spiritual. Sementara dia hanya seorang wanita lemah dan satunya hanya seorang anak balita seusia lima tahunan.

"Hai belang!! Keluarlah....!! Aku dan ibuku akan menempati gua ini!!"

Agoes berteriak di depan mulut gua dengan sangat kencang membuat Larasaty sangat kaget.

Dia ingin menghardik anaknya agar jangan membuat berisik dan pergi dari daerah berbahaya ini. Akan tetapi sekarang anaknya malah menantang siluman Harimau belang yang ada di dalam gua.

Belum juga tersadar akan keadaan ini, dari dalam gua terdengar suara yang sangat berat dan dalam. Dari suara ini bisa di lihat kalau pemilik suara ini sangat marah dengan perkataan Agoes.

"Grrraaauuummmm... Siapa yang sudah berani mengusik tidurku?! Benar-benar mencari mati!!"

Belum juga hilang suara geraman penuh dengan aura membakar dari dalam gua Siluman, sesosok bayangan tiba-tiba sudah berdiri di depan mereka.

Mata Larasaty seketika menciut, wajahnya berubah seputih kertas dan sangat pucat pasi, tenggorokannya juga langsung kering meskipun dia ingin menelan ludah.

Di hadapannya terlihat sesosok Siluman Harimau putih setinggi tiga meter dengan panjang lima meter berdiri dengan kokoh dan di penuhi aura haus darah.

Mata harimau ini sangat tajam sebesar bola tenis dan berwarna merah sedangkan gigi taringnya sangatlah panjang. Yang membuat hewan di depannya berbeda dengan harimau biasa adalah di dahinya terlihat sebuah tanduk hitam sepanjang tiga puluh centimeter.

Pada saat Larasati memucat dengan tubuh bergetar saking takutnya, berbanding terbalik dengan Agoes.

Di wajahnya sama sekali tidak terlihat rasa takut sedikitpun, apa mungkin karena dia masih anak-anak sehingga sama sekali tidak merasa takut bertemu dengan seekor Harimau putih raksasa yang ada di depannya.

"Paman Harimau, kamu berjaga di luar ya. Ibu dan aku akan istirahat di dalam."

Suara Agoes sangat datar, akan tetapi suara yang keluar dari mulutnya membuat jantung Siluman Harimau berdetak dengan sangat kencang, seakan ada sebuah palu yang sedang menggedor dadanya.

"Anak kecil, apa yang kamu katakan?! Kamu jangan bersikap tidak sopan kepadaku, jangan harap kalian bisa masuk kedalam gua ini."

Siluman Harimau putih berkata sambil melirik kearah tubuh Agoes yang kecil, tiba-tiba lidahnya terjulur seakan dia sedang membayangkan makan daging yang sangat empuk dan lezat.

Di benak siluman Harimau putih melihat sosok Agoes dan Larasaty seperti sebuah hidangan yang memang sengaja di berikan kepadanya.

Larasaty semakin ketakutan melihat lidah siluman Harimau yang sedang membasahi bibirnya sambil menatap kearah mereka berdua.

Siluman Harimau putih ini merupakan salah satu hewan mistis atau hewan spiritual yang sangat kuat. Entah dengan alasan apa, di dalam gua ini ada seekor siluman Harimau putih yang sangat besar seperti ini.

Apakah mungkin kalau siluman Harimau ini merupakan penguasa hutan purba di gunung Maha Meru, ataukah hanya seekor penjaga saja.

"Tak perlu banyak omong, kamu minggir ibu dan saya akan masuk kedalam!" bentak Agoes tanpa rasa takut sedikitpun.

Siluman Harimau sangat marah mendengar ucapan Agoes, dia merasa sangat terhina di perintah oleh anak manusia. Apalagi orang yang memerintahnya hanya seorang anak kecil, seukuran telapak kakinya saja yang sekali injak pasti langsung gepeng.

Agoes segera menarik tangan ibunya untuk masuk kedalam gua, sikap arogan Agoes tentu saja membuat darah siluman Harimau langsung mendidih.

"Grrraummmm....!!"

Dengan sebuah teriakan yang keras, telapak kaki siluman harimau menyambar kearah Agoes dan Larasaty dengan kuku-kuku yang setajam pedang mengarah ketubuh mereka.

Nyawa Larasaty seakan langsung terbang keluar dari raganya, melihat cakar kaki harimau terbang menuju kearahnya.

Plakkk...!!

Terdengar benturan yang sangat keras, sesaat sebelum cakar itu mengenai tubuh mereka. Ternyata suara itu terdengar dari pukulan tangan kecil Agoes yang melesat dengan sangat cepat menghantam bagian tengah telapak kaki siluman Harimau putih.

"Grraaauuummm..."

Siluman Harimau putih menjerit kesakitan mendapat pukulan tinju kecil dari Agoes, dia sama sekali tidak menyangka kalau anak balita di depannya mempunyai tenaga yang begitu kuat.

Padahal anak kecil di depannya hanya seusisa anak TK atau anak PAUD akan tetapi tenaga yang di keluarkan melebihi kekuatan seorang pria dewasa. Bahkan pukulan yang di keluarkannya membuat telapak kakinya langsung bengkak sebesar balon dalam sekejap.

Aura membunuh seketika memenuhi sekitarnya, ketika siluman Harimau merasa kesakitan saat telapak kakinya di pukul Agoes.

"Kurang ajar, anak kecil ternyata kamu punya sedikit kekuatan. Jangan tertawa gembira dulu, sebentar lagi dagingmu yang empuk akan menjadi nutrisi di perutku..!!"

Setelah berkata dengan sangat gusar, Siluman Harimau putih segera menyerang Agoes dan Larasaty dengan sekuat tenaga.

Sambaran cakarnya sekarang lebih cepat daripada tadi, angin menderu seakan menusuk tulang saat siluman Harimau menyerang Agoes. Nampaknya siluman Harimau ingin langsung membunuh Agoes yang sudah membuat telapak kakinya terluka.

Wushhh...

Sambaran cakar siluman Harimau putih menyambar kearah Agoes, dengan cepat Agoes menghindar di antara cakar yang begitu tajam.

....