"Tentu saja, Nak. Datanglah saat kau masih membutuhkannya," kata Ibu si pendonor dengan mata yang berkaca-kaca. Sang putera ternyata menderita Pielonefritis. Jadi mendaftarkan nama ke tempat pendonor agar calon Resipien ikut membantu perawatannya. "Aye bilang, dia senang kalau pun bisa membantu. Tapi sepertinya belum kesampaian ingin bertemu denganmu."
Aye, lelaki yang disebut sejak tadi ternyata rawat inap di BNH Hospital. Kondisinya koma. Kadang bangun, tapi lebih sering drop hingga bisa berbulan-bulan.
"Semoga dia membaik setiap harinya," kata Paing. Lalu mengalihkan mata dari dinding kaca. "Semua kan tidak tahu masa depan, Oma. Dan kita yang sehat belum tentu besok seperti ini."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください