webnovel

Antar Jemput

Sekali kata perintah keluar dari mulut Alexander, semua orang akan melaksanakan perintah tersebut. Sore hari, sekitar lima belasan menit dari jam kerja berakhir, Agus petugas pantry yang sering diminta Alexander untuk menyampaikan pesan pada Naura, sudah mendatangi kubik tempat kerja Naura. Rekan kerja Naura di ruangan, pada berdiri melihat kedatangan Agus. Mereka lama-lama memendam rasa curiga pada Agus.

"Hey Agus.., mau cari Miss Naura?" dari kubiknya, tumben Rado menyapa laki-laki itu. Tampak pertanyaan besar muncul di wajah laki-laki itu., sampai berdiri Rado mengamati Agus yang langsung menuju kubik Naura.

"Iya Tuan.., ada pesan untuk Miss Naura. Mari.." untungnya Agus tidak menyebutkan pesanan dari siapa yang dititip kepadanya.

"Mas Agus..., langsung kesini ya! Ada pesan buat saya?" mendengar Rado bertanya pada Agus, Naura langsung berdiri dan memanggil Agus untuk segera datang ke kubiknya.

"Baik Non..., ini pesan yang harus saya sampaikan pada Nona." Agus menyerahkan lipatan kertas kecil pada Naura, dan gadis itu langsung menerimanya.

"Terima kasih mas Agus.., pesan sudah saya terima ya. Mas Agus bisa kembali ke pantry lagi sekarang." ucap Naura ramah setelah menerima lipatan kertas tersebut.

"Baik Non.., mari." dengan sikap sopan, Agus membungkukkan badan, kemudian meninggalkan tempat duduk Naura.

"Na.., sebenarnya ada bisnis apaan sih kamu dengan Agus..?? Kita curiga deh.., karena bukan hanya sekali Agus nyamperin kamu, sepertinya aku sudah melihatnya ada kalau hanya tiga kali." Alana langsung kepo sepeninggal Agus, gadis itu langsung membombardir Naura dengan pertanyaan. Naura sedang malas menjawab, gadis muda itu hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke atas.

Begitu membuka lipatan kertas tersebut, Naura langsung membereskan perlengkapan kantornya. Gadis itu tidak mau ada kehebohan di perusahaan, karena isi pesan adalah Alexander memaksanya untuk mengantar pulang. Agar rekan kerja lain tidak melihatnya, Naura hanya memiliki dua pilihan, yaitu harus pergi dari awal, atau pulang di akhir-akhir pekerjaan. Hal itu jika Naura tidak menginginkan, agar rekan-rekan kerjanya tidak mengetahui hubungannya dengan CEO perusahaan.

Beberapa saat kemudian, Naura sudah membereskan pekerjaan, kemudian gadis itu langsung berdiri dan melangkah keluar.

"Guys.., aku duluan ya. Ada perlu nih.." Naura langsung pamit dengan rekan-rekan kerjanya.

"Tumben.., sudah selesaikah kerjaannya?" dengan tatapan heran, Aniss bertanya pada Naura.

"Sudah donk.., yukk guys.." tidak mau memperpanjang untuk tetap berada disitu, dan membuat Alexander menunggunya di parkir mobil base ment, Naura segera bergegas keluar.

"Ronn..., ikutin Naura donk! Kerjaanmu sudah kelar kan.., aku curiga deh ada yang disembunyikan gadis itu dari kita.." tiba-tiba dari kubiknya, Aniss meminta Ronny mengikuti Naura.

"Iya Ronn.., kerjaanku lagi tanggung nih.. Khawatirnya terkait dengan kejadian tadi siang deh, saat di depan Paris Mall Naura akan kena tabrak sepeda motor." celetuk Irwan dari kubiknya. Tampak kekhawatiran di wajah rekan-rekan kerjanya. Tanpa menjawab, Ronny langsung berdiri dan berjalan mengikuti Naura.

Untungnya lift yang digunakan perusahaan Andromega bisa mendeteksi tujuan lantai dari passenger yang naik terakhir kali. Ketika melihat rekaman yang menunjukkan tujuan base ment, Ronny langsung menekan tujuan yang sama dengan tempat yang dituju Naura.

Tidak berapa lama kemudian, Ronny akhirnya sampai ke base ment, dan melihat Naura seperti sedang menunggu kedatangan mobil yang menjemputnya. Ronny akhirnya menyelinap di balik tembok, dengan mata terus mengawasi Naura. Tiba-tiba..., sebuah mobil sport mewah dengan dua pintu berhenti di depan Naura, dan ketika melihat laki-laki tampan mengenakan kaca mata hitam membukakan mobil untuk Naura, mulut Ronny ternganga lebar.

"Siapa laki-laki itu.., penampilan seperti warga keturunan bule. Busyet tampan sekali..., hmm.. rupanya Naura menyembunyikan sesuatu dari kita-kita." Ronny tersenyum kecut, melihat Naura yang langsung masuk ke mobil yang menjemputnya. Kekagetan kembali menghampiri Ronny, ketika dengan mata kepala sendiri, laki-laki itu melihat sebuah ciuman di pucuk kepala Naura dilakukan oleh laki-laki tampan. Meskipun sudah bekerja untuk waktu yang cukup lama di perusahaan Andromega, Ronny dan rekan kerja satu timnya, memang belum pernah bertemu dengan CEO perusahaan tersebut. Begitu mobil itu melesat pergi, Ronny dengan mata melotot segera kembali ke ruang kerja untuk membantu teman-temannya.

**********

Begitu Naura masuk ke dalam mobil, Alexander langsung menginjak pedal gas dan segera meluncur meninggalkan tempat parkir di base ment. Naura yang tadi sempat panik, karena khawatir jika rekan kerja mengetahui dengan siapa dia pulang, akhirnya berani untuk mengambil nafas lega.

"Tumben ga sama kak Johan...?" tanpa sadar Naura bertanya pada Alexander. Mendengar pertanyaan gadis itu, Alexander menginjak pedal rem dan melihat pada Naura.

"Kamu merindukan Johan.. Na..? Tidak sukakah kamu aku jemput seperti ini?" tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh Naura, Alexander malah berbicara hal lain.

"Hadeh kak..., bisa tidak kak Alex membuatku nyaman. Sifat posesif kakak itu bisa-bisa akhirnya akan membunuh Naura. Tidak salah kan jika Naura bertanya seperti itu.., bahkan di depan Johan saja, kakak selalu berani bertindak mesum padaku.." merasa jengkel dengan perkataan Alexander, Naura mengingatkan kegilaan yang sering dilakukan Alexander kepadanya.

"Please forgive me.. my dear...., jangan salah sangka dengan semua yang kulakukan padamu. Itu semua sebagi perwujudan rasa cintaku padamu. Because you are mine and only...." mendengar nada tidak suka dalam perkataan Naura.., akhirnya Alexander memegang tangan kanan Naura menggunakan tangan kirinya, kemudian mengangkat ke atas dan menciumnya dengan lembut.

Mendapat perlakuan lembut dari kekasihnya itu, perlahan kejengkelan Naura mencair. Rasa deg-degan dan gemetar setiap perlakuan lembut yang diberikan Alexander, perlahan melembutkan hati gadis itu. Naura melirik ke wajah laki-laki yang sudah sukses menanamkan perasaan di hatinya itu dengan penuh kebahagiaan.

"Jujur Na.., aku khawatir dengan keselamatanmu. Aku akan pastikan jika dirimu akan selalu aman bersamaku, dan tidak perlu kamu pikir dan ingat-ingat lagi kejadian tadi pagi." tiba-tiba Alexander berbicara, dan hal itu sangat mengejutkan Naura.

"Kak Alex.. tahu..?? Siapa yang cerita kak.., rekan kerja di kubik Naura saja tidak ada yang aku ceritakan." dengan tatapan puppy eyes, Naura bertanya pada laki-laki yang duduk di sampingnya dan sedang mengemudi itu.

"Hmmm..., besok lagi jangan suka menutupi kejadian seperti itu. Kamu harus mulai berpikir tentang keamananmu, dan mulai besok tidak ada pulang pergi ke perusahaan dengan menggunakan bus kota. Jika tetap ngeyel, dan tidak mendengarkan perintahku, terpaksa aku beri kamu surat pemecatan dari perusahaan." tanpa meminta pendapat Naura, Alexander langsung berbicara tanpa mau untuk ditawar.

"Jika aku bisa menjemputmu, aku akan melakukan antar jemput. Tetapi jika tidak, aku akan menugaskan driver perusahaan untuk melakukannya." laki-laki itu terus memaksakan pendapatnya, dan bahkan tanpa meminta persetujuan gadis itu.

********