webnovel

Aku akan Menghentikanmu

Alexander tersenyum ketika keluar dari dalam kamar yang digunakan untuk istirahat Naura. Laki-laki itu langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan meredakan hawa panas yang keluar dari dalam tubuhnya. Biasanya laki-laki itu akan mengundang perempuan untuk one night stand, tetapi sejak bertemu dengan Naura, Alexander tidak melakukannya lagi. Setelah beberapa saat berendam di air dingin, Alexander segera keluar dari dalam kamar mandi. Laki-laki itu berjalan keluar dari kamar mandi menggunakan sebuah piyama, dan karena belum mengantuk, Alexander keluar dan duduk di sofa ruang tamu.

"Untuk apa kamu berdiri disitu.., apakah kamu memata-matai aku..?" tiba-tiba tanpa melihat, Alexander terlihat sedang menegur seseorang.

"Ha.., ha..., ha..., ternyata instingmu masih sangat tajam Alexander. Aku kesini karena tertarik untuk mendatangi seseorang yang sudah berani menghajar adikku." seorang laki-laki dengan mengenakan tuksedo terlihat mendatangi Alexander, kemudian tanpa dipersilakan duduk di depan Alexander.

"What you talking about.. Santos?" dengan tatapan seram, Alexander bertanya pada laki-laki yang ternyata bernama Santos itu. Laki-laki bernama Santos itu terlihat tersenyum sinis mengabaikan pertanyaan Alexander.

"Aku mendapat laporan jika kamu sudah menghajar adikku Edward di ball room. Apakah kamu tidak berpikir akan mempengaruhi bagaimana hubungan kita Alex.., berani-beraninya kamu menyakiti adik kesayanganku." Santor berbicara dengan tatapan sengit pada Alexander.

"Ha.., ha... ha.., lalu kedatanganmu saat ini, apakah kamu akan menuntut balas dariku?" dengan berani, Alexander menatap balik Santos. Matanya terus memandang ke mata laki-laki itu.

"Tidak ada bara, jika tidak ada api. Kamu tahu bagaimana sifatku kan Santos, tidak ada seorangpun yang bisa mengganggu barang yang sudah menjadi milikku. Apalagi dengan lancangnya, Edward sudah berani mendekati nyawaku, kekasihku." dengan tegas, Alexander menyampaikan perkataan yang menjadi pedomannya dari dulu. Laki-laki itu tidak pernah mencari masalah, tetapi juga tidak mudah memberi maaf pada orang-orang yang bermasalah dengannya.

"Nyawa..., kekasih..??? Di kamus Tuan Muda Alexander, apakah masih kekurangan seorang perempuan. Tidak bisakan merelakan satu kekasihnya saja, untuk dihibahkan pada adikku. Berikan gadis itu untuk Edward, maka aku dan keluargaku akan memaafkanmu Alexander." dengan mencibir, Santos telah melanggar batas bawah Alexander.

"Kamu ucapkan sekali lagi kata-katamu.., aku akan menghajarmu sekarang juga Santos." tanpa sadar, perkataan Santos memicu kemarahan laki-laki itu. Tiba-tiba mata Alexander menjadi merah, urat-urat berwarna ungu kebiruan tampak jelas di kulit putih yang cenderung pucat. Sepasang taring kecil tiba-tiba mencuat keluar dan muncul di kedua sisi bibir Alexander. Santos juga demikian, laki-laki itu menunjukkan perubahan yang lebih ekstrim.

"Huh.., aku akan menunggunya dengan senang hati Alexander, yang penting gadis itu harus menjadi miliki Edward adikku." ucap Santos dengan seringai di mulutnya.

"Roarrr..., bukkk..." Alexander langsung menerkam ke arah Santos, kuku-kuku tajamnya siap mengoyak dan mencakar tubuh laki-laki yang ada di bawah tubuhnya itu. Tatapan matanya merah, mengisyaratkan emosi tinggi yang sudah menguasainya.

"Huh..., brakk." dengan cepat, Santos melepaskan diri dari terkaman Alexander. Santos juga balik berlari menerkam pada Alexander, keduanya berguling dan saling berduel.

Beberapa barang-barang di ruangan itu menjadi kacau balau terkena duel kedua manusia vampire itu. Suara keras barang berjatuhan terdengar di seluruh ruangan itu. Ketika Alexander mengangkat tangannya, ingin mengirimkan serangan pada Santos untuk mengakhiri pertarungan mereka, tiba-tiba..

"Kak Alex..., hentikan..!" tiba-tiba Naura berlari dalam kamar yang digunakannya untuk istirahat. Gadis muda itu memeluk erat tubuh Alexander dari belakang. Wajah Naura disandarkan pada punggung laki-laki itu, dan ketika gadis itu menyadari penampilan Alexander dan laki-laki yang bertarung dengannya, keterkejutan melanda Naura. Tetapi gadis itu tetap memeluk erat tubuh Alexander dari belakang.

Melihat kemunculan orang lain secara tiba-tiba, dengan cepat Santos melompat keluar dari dalam Presidential Suites. Air mata Naura yang membasahi punggung Alexander, perlahan menenangkan laki-laki yang ada di pelukannya itu. Setelah beberapa saat, tubuh ALexnader kembali bereaksi dan berubah menjadi seorang laki-laki yang gagah dan tampan.

*********

Keesokan paginya

Naura menggeliat, tetapi gadis itu merasa pinggangnya berat. Perlahan gadis itu mengerjapkan matanya, dan sesaat keterkejutan melandanya. Naura melihat ada sebuah lengan yang memeluknya dengan erat dari belakangnya. Gadis itu merasa tersentak, dia sama sekali tidak menyadari jika malam tadi dia tidur di dalam pelukan seorang laki-laki.

"Good morning Naura..., kamu sudah bangun?" suara serak khas bangun tidur Alexander semakin mengagetkan gadis itu.

"Kak Alex.., kenapa kita bisa berada dalam satu kamar tidur, di ranjang yang sama lagi." Naura berusaha menjauhkan diri dari laki-laki itu, tetapi tangan Alexander masih lebih kencang memeluknya. Ciuman lembut di rambut Naura dilakukan oleh Alexander. Baru kali ini, laki-laki ini merasakan kenikmatan tidur yang sudah lama tidak dia dapatkan.

"Jangan khawatir honey..., tidak terjadi apa-apa antara kita. Bukannya tadi malam, honey yang terus memelukku, tidak mau berpisah denganku." ucap Alexander dengan senyum smirk di bibirnya.

Mendengar perkataan itu, Naura menjadi teringat dengan kejadian tadi malam. Tanpa sadar, gadis itu melihat bagaimana Alexander berubah menjadi seorang vampire. Mengingat hal tersebut, Naura menjadi ketakutan, dan hal itu dengan peka dirasakan oleh Alexander.

"Kenapa honey..., apakah kamu takut padaku?? Bukannya tadi malam, karenamu aku jadi bisa menguasai diriku." ucap Alexander pelan. Hal yang selama ini menjadi ketakutannya, dimana Naura akan menjauh jika mengerti siapa dirinya saat ini. Keduanya terdiam untuk beberapa saat,

"Apakah kak Alex suatu saat juga akan memangsaku..?" tanya Naura pelan, tampak ketakutan terlihat di bola matanya.

"Hmm..., tidak honey.. Meskipun hasrat terbesarku adalah mencicipi darah segarmu honey.., tetapi aku tidak akan sanggup melakukannya padamu. Rasa cintaku terlalu besar padamu honey, itu yang memberikanku kekuatan untuk menahan hasratku padamu. Tidakkah kamu merasa aman, jika berada di dekatku selama ini." ucap Alexander menenangkan Naura. Laki-laki itu menyentuh kedua bahu Naura, dan mengarahkan pandangannya ke mata gadis itu. Kedua orang itu saling bertatapan untuk beberapa saat. Tidak tahu siapa yang memulai, kedua bibir itu tiba-tiba sudah saling berpadu, saling berbelit, dan keduanya saling memagut.,

"Mandilah dulu honey..., bersihkan tubuhmu!! Aku memberimu cuti khusus untuk hari ini..." mendengar perkataan Alexander, tiba-tiba membuat Naura menjadi teringat. Hari ini adalah hari Selasa, dan merupakan hari kerja di perusahaan Androlux. Dan mata Naura terbelalak, melihat jam sudah menunjukkan angka sepuluh. Tanpa berbicara lagi, Naura bergegas melepaskan pelukan Alexander. Gadis itu kemudian bergegas masuk ke kamar mandi.

Sepeninggalan Naura, Alexander melakukan panggilan pada room service untuk menyiapkan breakfast di ruangannya. Tanpa Naura ketahui, setelah Santos keluar dari kamar mereka tadi malam, Alexander langsung membuat perintah pada room service untuk membersihkan dan menata kembali kamarnya. Sehingga meskipun terjadi keributan tadi malam, tidak ada sisa-sisa pertarungan yang masih dapat dilihat dengan mata telanjang.

*********