"Sudah satu semester Manis menjalani masa kuliah, dan selama itu Biung, dan Romo benar-benar penasaran dengan hubungan kalian. Kami pikir, dulu, sebelum Manis kembali ke Jakarta kamu akan meminangnya. Namun nyatanya, kamu diam saja. Seolah ndhak ada apa-apa. Arjuna, kamu tahu, bagi seorang perempuan ndhak diberi kepastian adalah perkara yang paling menyakitkan."
"Bukankah sebelum Manis kembali ke Jakarta Arjuna beberapa kali meminta perkara ini untuk Romo, dan Biung? Arjuna meminta untuk dipinangkan dengan Manis dengan ikatan yang jelas, dan pasti. Yaitu ikatan perkawinan. Tapi, Biung, dan Romo malah menolak mentah-mentah. Dengan dalih jika gunjingan warga Kampung membuat kondisi batin Manis mungkin agaknya terguncang. Jadi, aku ndhak berani memaksa lagi. Aku hanya bisa menunggu. Menunggu kapan waktu yang tepat itu datang, menunggu kapan Manis benar-benar siap untuk kupinang."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください