Mobil SUV berwarna hitam melaju di jalan aspal yang lembab, memasuki hutan pinus yang terlihat suram. Beberapa biji pinus yang terlindas oleh ban mobil mengeluarkan bunyi-bunyi menggeretak pecah.
Udara hari ini cukup hangat, pertanda musim panas akan berlangsung sedikit lebih lama. Kota kecil yang terletak di bawah gunung Cook, New Zealand, apalagi kalau bukan Twizel.
Seorang pria paruh baya yang sedang menyetir menatap fokus pada jalanan, katanya, disini banyak rusa yang suka menyebrang tiba-tiba, hukum perlindungan binatang langka, jika dilanggar, pria paruh baya ini akan masuk penjara atau membayar jutaan ribu dollar untuk menebus nya.
Gadis dengan rambut cokelat tua yang tertidur di bangku penumpang, lebih tepatnya disamping supir paruh baya tadi, memegang secarik kertas berisikan pemberitahuan bahwa dirinya telah di skors untuk tiga bulan dari kampusnya, Universitas Canterbury.
"Kau yakin baik-baik saja Peony?" pria paruh baya itu membuka percakapan pada gadis yang ternyata sedang berpura-pura tertidur.
"yap, rasanya seperti terlahir kembali, ayah." gadis tersebut membenarkan posisi duduknya, menatap kertas putih berisi tulisan itu, dan tersenyum kecil, atau lebih tepatnya kesal.
"Bukankah menyenangkan berada dirumah, kau pasti merindukan rumah bukan? Rumah tua kita, yang.. terpencil itu.."
"Oh ya ya.. akan menyenangkan berada dirumah seharian, menyaksikan teman-teman ku membuat instastory dan sedang berada di kampus, menatap handphone sepanjang hari, atau menonton beberapa film di netflix, ini akan menyenangkan Tuan Rue" Peony menatap ayah nya dan tersenyum.
"Jika kau bosan, kau harus menemani ayah di bengkel, ada banyak hal yang ingin ku perbaiki, dan ada seorang teman yang menyenangkan yang akan membantu kita" Tuan Rue meyakinkan Peony.
Peony hanya terdiam dan menganggukkan kepala, lalu kembali menatap keluar jendela mobil, menyaksikan pohon-pohon pinus yang terlihat seperti berlarian kebelakang.
"oh lihat siapa itu?!!! Bocah itu berhasil memperbaikinya. Sudah ku duga dia memang luar biasa.."
Tuan Rue tertawa melihat seorang lelaki muda yang sedang membawa sebuah motor tua dengan kecepatan rendah. Lalu perlahan memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan keluar menghampiri lelaki muda tersebut.
Peony masih diam di dalam mobil menatap kertas putih itu, lalu air matanya tidak bisa terbendung lagi, perlahan jatuh dan menetes di atas kertas itu, membasahi beberapa bagian dan meleburkan beberapa tinta.
Apa sebenarnya yang terjadi pada gadis berambut cokelat dan bermata hijau ini?