webnovel

Jatuh cinta (lagi?)

'Apa aku jatuh cinta lagi ketika bertemu denganmu? jujur saja aku takut itu akan melukai perasaanku sendiri' kata hati Mauren. 'aku masih sangat mencintaimu Mauren' kata hati Akas. Mereka dipertemukan kembali diwaktu yg tidak tepat. Cinta mereka murni dari hati, tanpa ada paksaan tanpa ada kebohongan. Apakah mereka akan bersama kembali? Ataukah mereka akan berpisah lagi?

Dialkka · 都市
レビュー数が足りません
10 Chs

Kos Mauren

walaupun dengan kekayaan mauren dia dengan mudahnya membeli rumah seharga ratusan miliard, Mauren tetap senang untuk tinggal di kos. karena menurutnya di kos lebih ramai, lebih banyak orang dan tidak adanya fasilitas mewah seperti dirumahnya.

karena cafe sudah tutup, Mauren dan Nora pulang ke kos mereka. Mauren lebih senang menggunakan kendaraan roda dua sebagai alat transportnya. Menurut dia kendaraan roda dua lebih fleksibel bisa menghemat waktunya berkendara.

'apa aku hubungi kak Mario aja y?' kata Mauren dalam hati

Mauren masih ragu apakah ia akan menghubungi kakaknya atau tidak. Dia hanya berjalan mondar mandir sambil sesekali menatap jendela kamarnya. Namun, sebelum Mauren sempat menghubungi kakaknya ternyata Akas menghubungi Mauren terlebih dahulu.

"halo" suara Akas dari sebrang sana

"ya Akas ada apa?"

"belum tidur? baru pulang? sudah makan? hari ini cafe aman kan? kamu kehujanan pulangnya?"

Mauren dibrondong dengan pertanyaan-pertanyaan Akas.

"hai satu-satu tanya nya. aku jadi bingung mau jawab yg mana dulu" Mauren tertawa kecil

"kalau kenapa belum tidur aku belum mengantuk. kalau baru pulang, aku sudah setengah jam sudah pulang. kalau sudah makan, jelas aku sudah makan. kalau masalah dicafe ya seperti biasanya saja. Dan kalau kehujanan, aku tidak kehujanan" Mauren menjawab satu persatu pertanyaan Akas, kekasihnya.

"hahahaha baik lah. Aku hanya mengkhawatirkan dirimu saja. Sudah hampir seminggu ini aku tidak bertemu denganmu. Maaf aku hanya bisa menghubungimu lewat telepon. Aku rindu padamu Mauren"

Wajah Mauren langsung bersemu merah seperti tomat ketika Akas mengatakan hal itu. Dia dan Akas sudah lama berpacaran. Akhir-akhir ini Akas sibuk untuk menyelesaikan kuliahnya. Jadi Akas dan Mauren tidak sempat bertemu disela-sela waktu mereka.

"iya kita tidak pernah bertemu sejak kamu cuti dari cafe"

"Hanya itu saja yg mau kamu ucapkan Mauren? apakah kamu tidak merindukan ku juga?" terdegar suara sedih dari Akas.

"iya aku juga merindukanmu. Sangat merindukan mu" Mauren berbicara sambil berbisik karena menahan malunya.

"hahahaha tidak perlu berbisik Mauren. apakah kamu malu untuk mengatakannya?"

"Sudah lah Akas tidak perlu lagi kamu menggoda ku"

"Oke oke Mauren baiklah sayang"

"Bagaimana kabar ibu? apakah dia sehat?" Mauren mengalihkan obrolan mereka. Karena kalau dilanjutkan lagi soal rindu mungkin Mauren bisa-bisa akan terbang. Karena senangnya.

"Kondisi ibu semakin membaik, aku sampai sekarang tidak tau siapa yg membiayai pengobatan ibu. Rasanya aku ingin pulang mauren. Tapi tugas akhirku tidak bisa ku tinggalkan. Tadi siang aku sudah menghubungi ibu lewat telepon. Dan ibu menitipkan salam nya kepada calon menantu kesayangannya"

Lagi-lagi wajah Mauren semakin bersemu merah. Rasanya Mauren mau melompat keatas. ini saja dia sudah berguling-guling dikasurnya.

"Hai kenapa hanya diam, apakah kamu sudah tidur?"

"Belum Akas" kata Mauren pelan.

"Besok sore ada kuliah?"

"Sepertinya ada Akas, besok aku mau menemui dosen. Aku mau memberikan proposal tugas akhir ku. Apakah kamu ingin menemui ku dikampus?" tanya Mauren dengan semangat

"tugas akhir? kamu ingin menulis skripsimu? wow keren. Gini ini punya pacar otaknya encer. Aku sangat mendukungmu. Kalau perlu kita wisuda bareng. iya aku akan kekampusmu" Akas sangat antusias mendengar kata-kata Mauren.