"halo tuan Andre, saya Nora sahabat Mauren"
"iya nona Nora ada yg bisa saya bantu?" jawab Andre dari seberang sana
"Mauren masuk RS tolong sampaikan kepada tuan marcel dan nyonya Maria. Maaf sudah menganggu tuan Andre malam-malam" tiba-tiba suara Nora terputus karena batrei ponsel Nora habis.
'ah sial kenapa mati segala sih' Nora mengumpat didalam hati.
"dad... mom..." suara mengigau dari Mauren
"dok... teman saya kenapa dok" Nora yg panik melihat Mauren mengigau langsung memanggil dokter
Dengan cepat dokter langsung menuju Mauren. dokter langsung memeriksa denyut nadi serta kondisi fisik dari Mauren.
"obatnya lagi bekerja, temanmu tidak apa-apa jadi tenang saja ya" dokter coba menenangkan Nora.
"baik dok"
dokter pun meninggalkan Nora. Nora berjalan dari ujung tempat tidur Mauren ke kursi yg didekat pintu. Nora sebenarnya mulai gelisah. Nora takut sakit Mauren semakin parah. Tiba-tiba pintu terbuka ternyata Raka masuk sehabis mengurus biaya adminstrasi.
"heh.. kenapa?" Raka mulai bertanya pada Nora yg sedang terlihat gelisah
Nora hanya diam memandang Raka. Nora bingung akan perasaan yg dia rasakan. Sebenarnya lebih tepatnya Nora panik.
"Mauren tambah parah?" Raka mulai beranjak dari kursi ke tempat tidur Mauren
"Kata dokter dia sebentar lagi sadar" Nora menjawab asal.
Raka yg mendengar jawaban Nora tersenyum. Ada kelegaan dibalik tatapan matanya. Sebenarnya Raka sangat mengkhawatirkan Mauren dan Raka merasa bersalah. Raka berfikir akibat kejadian sore ini, pasti menguncang perasaan Mauren.
Raka menatap wajah Mauren yg sedang tertidur pulas. Tanpa sengaja Raka menggenggam tangan Mauren. Tiba-tiba pintu terbuka tanpa diketuk.
Ternyata Akas datang dengan kondisi nafas yg terengah-engah. Akas langsung menuju ke arah Mauren. Akas sadar ternyata diseblah Mauren ada Raka. Akas mulai mengibarkan bendera ketidaksukaan nya pada Raka. Raka yg menyadari sikap Akas akhirnya mengalah. Raka pun mundur perlahan dan Raka duduk disamping Nora.
Nora yg melihat keadaan itu pun langsung mengambil sikap.
"ka.. temenin gue makan yuk, gue laper. Kita cari makan yuk... mau gak Lo?" Nora mencoba menyelamatkan Raka dari tatapan Akas.
Raka yg tau kondisi keadaan pun mengiyakan ajakan Nora. Walau sebenarnya Raka ingin disamping Mauren ketika Mauren sadar.
Raka dan Nora meninggalkan kamar Mauren. Akas yg melihat kepergian Nora Dan Raka mulai merasa sedikit lega. Akas pun menggenggam tangan Mauren.
"hai sayang buka matanya ya, aku udah disini. Maafkan sikap ku tadi sayang. Aku cemburu" Akas berkata lirih sambil mengusap pipi Mauren dengan tangannya.