webnovel

Jatuh cinta (lagi?)

'Apa aku jatuh cinta lagi ketika bertemu denganmu? jujur saja aku takut itu akan melukai perasaanku sendiri' kata hati Mauren. 'aku masih sangat mencintaimu Mauren' kata hati Akas. Mereka dipertemukan kembali diwaktu yg tidak tepat. Cinta mereka murni dari hati, tanpa ada paksaan tanpa ada kebohongan. Apakah mereka akan bersama kembali? Ataukah mereka akan berpisah lagi?

Dialkka · 都市
レビュー数が足りません
10 Chs

Hujan

"Mungkin temannya" Raka berkata lirih sambil melirik ke arah Mauren

Mauren masih memandang kepergian akas. Mauren masih diam terpaku menatap kepergian Akas. Lagi-lagi muncul keheningan diantara Raka dan Mauren.

'Ah sial kenapa ini mulut keceplosan' Raka berkata didalam hati sambil menggaruk tengkuk yg sebenarnya tidak gatal

Mauren masih diam tanpa berkata apa-apa. Timbul seribu pertanyaan didalam hati Mauren. Rasanya Mauren ingin segera mengejar kepergian Akas. Tapi itu tidak mungkin Mauren lakukan. Mauren merasa Akas harus berkata sendiri padanya agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.

"hai, kok diam? ayok kita berteduh. ini sudah mau hujan" Raka memecahkan keheningan diantara mereka

Tanpa pikir panjang lagi, Raka pun menarik tangan Mauren untuk masuk kedalam kampus. Mauren pun reflek menggenggam tangan Raka. Sontak saja Raka semakin memegang erat tangan Mauren.

Sebenarnya apa yg dilakukan Raka adalah menunjukan bahwa Raka bersungguh-sungguh atas perasaanya kepada Mauren. Raka ingin menunjukan rasa sayangnya pada Mauren.

"Hujannya bakal tambah deras Mauren. Kamu bawa kendaraan sendiri" Tangan Raka masih memegang erat tangan Mauren

Mauren yg tersadar dari keadaanya pun menarik tangannya.

"eh maaf gue gak sengaja" Mauren sambil melepas genggaman tangan Raka

"iya gue bawa kendaraan sendiri, kenapa?"

"pulang bareng aku yuk, aku bawa mobil. Hujannya bakal lama dan tambah deras. Nanti motor kamu biar dibawa pulang sama orang suruhanku. gimana?"

Mauren masih berfikir sambil sesekali menatap langit. Memang benar langit begitu gelap dan hari sudah semakin sore. Mauren ragu apakah pulang bareng Raka atau Mauren masih mau menunggu Akas.

"Tenang aja motor sama kamu aman deh. Aku udah jinak kok" Raka sambil tertawa kearah Mauren.

"aduh gimana ya ka, gue gak enak kalo nebeng Lo. Kita kan beda arah dan lagian gue juga gak enak sama orang Lo nanti. Kasian nanti dia hujan-hujanan" Mauren menolak dengan halus

"ok kalo gitu aku pulang nya nebeng kamu aja ya, ayo kita pulang"

"hah?" Mauren masih terkejut dengan yg diucapkan Raka