webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

Bab 269 || Mereka

Tangan Lexi bergetar, matanya memanas dan perasaan untuk menangis tidak lagi dapat dia tahan dengan baik. Air mata menetes dari kelopak matanya yang besar, Lexi duduk bersimpuh di lantai membayangkan apa yang baru saja di perbuat nya di ruang operasi sebelumnya.

Satu jam yang lalu (flashback)

"Kamu dapat menemukannya, apa itu terlihat?" tanya Lexi kepada Asisten Dokter yang membantunya operasi kali ini.

"Aku tidak dapat melihatnya, Dokter. Bagaimana ini ada terlalu banyak darah."

"Jika kamu tidak bisa melakukannya maka lepaskan, aku yang akan menggantikan," balas Lexi dengan suara dingin dan tegas.

Semua orang yang ada di ruang operasi menatap Lexi cemas, dahi mereka di penuhi dengan keringat sebesar biji jagung. Para perawat tidak berhenti menyeka keringat dari dahi Lexi, mengeringkan nya dengan baik agar tidak terjadi infeksi saat membuka perut seperti ini.

"Baik aku akan melepaskannya."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください