webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

Bab 223 || Sangat

"Akhirnya, tiba saat aku melawan dirimu, Fedora." Sora berjalan menuju Fedora dengan perlahan.

Aura yang Sora keluarkan sangat berbeda dari sebelumnya, ketika dia melawan pria tadi. Dia seperti sangat siap untuk menghabisi Fedora saat ini juga, dia mengabaikan puluhan pasang mata yang sedang memandangnya dengan heran.

"Aku hampir saja mengira kamu mati, karena kau tidak pernah menampakkan diri lagi depan wajahku. Berpikir mungkin saja kamu sedang bersembunyi di bawah kolong tempat tidurmu seraya menangis di sana," ucap Fedora menatap remeh pada Sora.

"Kurang ajar, kau pikir siapa dirimu hingga aku harus menyembunyikan diriku di kolong tempat tidur. Seharusnya aku yang mengatakan hal tersebut padamu, Fedora. Setelah hari ini kamulah yang akan menyembuyikan diri di kolong tempat tidurmu." Sora berseru sambil berlari ke arah Fedora dengan mengangkat tinggi pedangnya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください