webnovel

Putus???

'Thank's for today ... i'm so happy'

Captionku pada foto kaki Noniku yang santai menonton 3 curut main futsal.Ya ... setelah aku selesai mengerjakan tugas,dia memang merengek minta menyusul curut latihan futsal.Aku dengan senang hati mengabulkannya.Gilanya trio curut malah keliatan senang ketika Noniku memilih manja manjaan sama aku di pinggir lapangan,biasanya trio curut ngambek kalo aku tidak turun ke lapangan,sekarang malah santai lihat si Noni bule nyandar santai di rangkulanku.Dasar bodyguard tanggung,bukan jagain Noniku dari modusan aku malah mereka biarin.

Keesokan harinya aku mesti menghadapi ambekan Shyntia yang marah karena aku tak mengangkat dan membalas teleponnya.Pas aku antar pulang,dia hanya diam dan ga menyuruhku mampir.Dia mencium pipiku dan mengucapkan terima kasih lalu turun dari mobil.Aku ga perduli juga.Aku justru jadi hilang hasrat juga sama dia karena kemarin aku berhasil mencium bibir si Noni walaupun dalam kondisi dia tertidur.

Tapi pas weekend aku di bikin suntuk karena pas aku datang ke rumah si Noni,dia keburu pergi ikut Karin jalan jalan ke mall,entah mall mana.Aku datengin mall yang biasa mereka ga ada,sampai aku kaya orang stress keluyuran di mall sendirian.

"Nino ...!"

"Dina..!"desisku

Dia lalu bersorak dan memelukku.

"Kangen eh sumpah ... apa kabar lo?"tanyanya sambil melepas pelukannya.

"Baik ... elo ngapain disini?" tanyaku.Gadis inu Dina mantan pacarku di kelas 3 SMP.Cewe tomboy yang ga bikin ribet,tapi kami putus karena dia narkoba dan aku ga suka,Dina terlalu liar untuk aku kendalikan.

"Baik juga ... gue lagi suntuk aja,jadi jalan.Elo sendiri ngapain? weekend gini,luntang luntung di mall sendirian.Mana cewek lo? ga mungkin kan elo jomblo."ledeknya.

Aku tertawa,"Cewe gue lagi ngambek"jawabku.

"Pasti karena elo sibuk sama cewe lain"ledeknya

Aku tertawa,"Elo tau gue lah!"kataku

Dia mengangguk pelan,"Tau gue,eh nonton yuk,mumoung kita ketemu"katanya

"Boleh ... traktir ya!"godaku

"Siap ... ayo ah!"katanya merangkul lenganku ke arah bioskop.

Lumayanlah daripada suntuk.Dina juga udah aku kenal.Di dalam bioskop malah kami sibuk sendiri.Dina dengan agresif menyerangku.Aku sampai kewalahan sendiri.Untung dia milih bangku di pojok banget jadi ga ganggu orang lain.Tambah lumayan kan buat cowo brengsek kaya aku. he ... he ... kesempatan cuy ... aku tinggal menerima.

Selesai film aku dan Dina niatnya kami mau makan sampai Shyntia menemukan Dina sedang dalam rangkulan mesraku.

"Nino ..."desisnya pelan lalu berbalikeninggalkanku tanpa ngomong apa apa lagi.

Sial! aku menggeram kesal."Gue cabut dulu Din,tadi cewe gue.Bahaya nih"geramku.

Dina tertawa pelan,"Dasar brengsek! udah sana kejar,tar disangkanya gue pelakor"ledek Dina santai.

Aku mencium pipinya lalu bergegas meninggalkan Dina untuk menyusul Shyntia.

"Shyn!"panggilku

Tapi dia hanya menoleh dan melanjutkan langkahnya.Di parkiran luar mall aku berhasil menangkap tangannya.

PLAKK!! dia menamparku dengan kekuatan penuh.Aku meringis pelan.

"Kita putus!"jeritnya dengan nafas terengah

"Dengar dulu!"kataku mengabaikan rasa sakit di pipiku.

"Dengar apa lagi? No aku udah kelewat sabar ya.Disini cuma aku yang berusaha karena aku memang sayang kamu.Aku tahan melihat kamu lebih perduli sama Queen dibanding sama aku.Lebih nyari dia di saat kamu butuh bantuan di banding kamu cari aku"

"Dengar dulu Shyn!"bentakku.

"Ga aku ga mau dengar.Cukup! Kamu itu memang brengsek banget.Aku diam,aku ga pernah merengek karena aku tau kamu juga aga akan perduli,kalo Queen yang merengekkamu pasti dengar,malah sebelum dia merengek.Aku malu No,sepupuku sendiri bilang,aku tuh bego mau pacaran sama kamu,karena kamu malah sibuk gagalin usahaku deketin Queen sama Dima. AKU MUAK!!! TERLALU MUAK,NO!!! jeritnya.

Aku diam.

"Mana ada sih cewe yang statusnya pacar yang harus terus menerus nerima kalo orang yang dia anggep pacar,sibuk kasih perhatian sama cewek lain.Kamu sama apa yang dia pakai dan di makan Queen aja kamu perhatiin,aku?? boro boro kamu perhatiin.Aku mau makan apa,ya terserah,aku mau telanjang juga mungkin terserah" katanya lagi.

"Elo cuma salah persepsi"sanggahku.Aku sebenarnya takut dia mengadu pada Noniku tentang penilaiannya dan membuat berantakan.

"Salah persepsi?"dia tertawa getir dengan berurai airmata.

"Shyn!"bentakku lagi kesal.

"Apa?? mau nyangkal kalo yang aku bilang itu benar? kamu kaya banci tau ga! Diam diam mendam rasa dan pake aku buat bikin dia cemburu.Sakit jiwa.Queen itu temen aku,dia juga mendam perasaan dia sama kamu karena dia berusaha menghargai perasaanku.Yang salah itu kamu,kamu lelaki harusnya kamu tegas.Aku ga salahin Queen,yang salah itu kamu.Queen milih menerima usulanku untuk coba dekat sama Dima,karena dia sayanh sama aku,dia tau aku beneran sayang kamu"jeritnya lagi.

Aku masih mematung.

"Gue ngejar elo buat jelasin soal Dina cewe tadi,dia temen gue.Kita cuma nonton,gue mau jelasin itu,bukan mau bahas soal Noni"kataku pelan.

Shyntia tersenyum mengejek.

"Noni??.... aku lupa kalo Queen itu Noni buat elo.Si Noni yang dengan caranya sendiri bertahan di isi kepala kamu.Nama itu juga yang selalu tanpa sadar kamu sebut tiap kali kita bermesraan.Noni ... Noni ...cuma Noni No yang bikin kamu sibuk sama sambel dan kuah cuka.Si Noni yang menuhin galeri handphone dan akun IG kamu.Cuma Noni yang bikin kamu panik saat dia telepon atau WA an sama cowo lain.Si Noni juga yang bikin aku dijutekin sama 3 sobat kamu,karena mereka tau kelakuan kamu nyakitin cewe yang setengah mati mereka bertiga lindungin.Aku ga perduli siapa Dina atau cewe lain.Karena aku tau kamu juga ga akan perduli sama mereka sebesar kamu perduli sama Nonimu.Aku tau karena aku merasakan"keluhmya lagi bernarasi.

Dan bikin aku semakin bungkam.

"Lebih baik kita akhiri.Terserah setelah ini kamu bakal tetap jadi banci dengan ga bilang kalo kamu sayang banget atau ga sama Nonimu.Aku nyerah kalo aku mesti bersaing dengan Nonimu.Dia punya segala yang aku ga punya.Dan dia juga udah memenangkan hati kamu jauh sebelum aku ada di antara kalian.Biar ga ada lagi yang harus merasa sakit."katanya lirih.

"Maafin gue"akhirnya aku bersuara.

Shyntia tersenyum.

"Ga usah,aku yang salah.Dulu aku pikir aku bisa merebut hati kamu,karena aku pikir kamu beneran cuma temenan sama dia.Tapi semakin sering aku menghabiskan waktu sama kalian,aku semakin sadar,aku udah ada di waktu dan tempat yang salah.Jangan bikin aku semakin merasa bersalah.Queen ga pantas kamu perlakuin kaya gini.Dia tulus sayang sama kamu.Dia terus bertahan ada di sebelah lamu,bukan karena dia tahan sama brengseknya kamu.Tapi karena dia sayang kamu banget sampai mengorbankan dirinya sendiri dwngan bertahan menghadapi kelakuan bajingan kamu.Buat dia mungkin berfikir berpisah dari kamu sama sakitnya kalo dia jauh dari kamu.Jadi dia milih bertahan"

Aku menghela nafas.

"Makasih ya buat dua bulan kebersamaan kita.Maaf kalo aku menyerah sekarang.Aku sayang kamu dan Queen.Please berfikir sebelum kamu melakukan sesuatu.Karena segala hal yang kamu putuskan pasti berpengaruh sama Queen.Aku pulang ya!"pamitnya sambil mencium pipiku.

"Gue antar!"cegahku sambil meraih tangannya.

Dia tersenyum.

"Ga perlu memaksakan diri hanya karena kamu merasa ga enak sama aku.Aku bisa sendiri kok.Dan kamu tenang aja,aku ga akan bilang kalo kamu beneran brengseng sama Nonimu"tolaknya sambil melepaskan cekalan tanganku lalu berlalu meninggalkan aku yang mematung.

"ARGH .... !!!!"jeritku kesal menjambak rambutku frustasi ....