webnovel

05 LANGKAH AWAL

menjadi pembawa pesan, mencuri barang atau seseorang, mengawasi seseorang, membunuh makhluk tertentu seperti monster atau binatang buas, menjadi pengawal seseorang, berbagai pekerjaan kotor telah ku lakukan bahkan menyiksa seseorang. bahkan menjadi tentara bayaran aku tahu rasanya.

aku dengan aktif mengawasi pangeran itu setahun terakhir agar tidak gegabah mengakhiri hidupnya lagi. tapi ya, memang pangeran itu tampaknya sudah benar-benar gila. untung saja aku punya jubah penghilang keberadaan.

satu tahun bekerja, uangku sudah lebih dari cukup untuk membawa ka dan ku pergi. kali ini, aku hanya akan bekerja sendiri. oleh karena itu, hari ini aku membawa ka dan ku untuk mengikuti ujian akademi dasar.

kulihat mereka yang terus berjalan maju meninggalkanku dibelakang sendirian. aku sudah cukup mengajari mereka banyak hal setahun belakangan ini. mereka sudah siap menjalani hidup mereka sendiri.

selepas mengantar mereka pergi, aku berbalik. waktunya bekerja lagi. ujian akademi akan di selenggarakan selama tiga hari dengan menginap di akademi, jadi aku dapat meninggalkan mereka dengan perasaan tenang.

#####

"misimu kali ini, bunuh orang ini."

"apa maksudmu?"

"sudah satu tahun kita bermitra kan? kali ini aku mempercayaimu untuk misi yang lebih penting. bagaimana? bagus kan?"

"oh... benar juga. baiklah, akan ku lakukan. bayarannya kali ini harus lebih besar kan?"

"tentu saja."

"kalau begitu, aku pergi."

"haha, silahkan! aku menantikan kabar baik darimu."

begitu pintu tertutup, raut wajah Adolf seketika berubah dingin. "mengesalkan! sudah setahun dia bekerja tapi kenapa aku tak bisa menemukan identitasnya?"

"dia benar-benar sosok misterisu dan berbahaya."

"chesy, kali ini awasi anak itu. lihat baik-baik siapa dia dan tujuannya? kali ini, jangan sampai gagal."

"baik tuan."

#####

"jadi ini jugakah alasan kenapa aku selalu terlibat dalam pengulangan waktu?"

misi kali ini cukup tidak terduga. aku harus membunuh pangeran ke tujuh yang setahun terakhir ini ku awasi.

memang, dia hanyalah seorang pangeran dari istri selir yang merupakan seorang dayang istana. keberadaannya sangat tipis sampai takkan ada yang menyadari bahwa dia sudah gila.

akan tetapi, ada satu hal yang aneh. dari sekian banyak regresi yang dia alami setahuku tak satupun kematiannya adalah karena di bunuh.

siapa yang membuat kesepakatan dengan serikat informasi untuk membunuh pangeran?

"benar-benar... aku harus segera bergerak."

langkahku terhenti. ada seseorang yang mengikutiku.

siapa? mungkinkah serikat? tapi kenapa? pikiranku seketika langsung tertuju pada satu hal, serikat berniat menghabisiku? tapi kenapa?

tidak boleh terjadi. aku tidak boleh mati jika belum kaya. apa yang harus ku lakukan untuk mengelabuinya?

pertama, tak ada siapapun yang tahu siapa aku sebenarnya bahkan termasuk serikat itu. jika dia mengikutiku sampai rumah, seluruh penyamaran sempurna ku ini pasti akan kacau.

pertama ayo kita melepaskan diri dari penguntit itu.

"ash!"

sssstttt

cukup dengan satu panggilan kecil, peliharaanku sudah bertengger manis di bahu mungilku. ah, dia memang selalu bertengger di bahuku. dia adalah makhluk bernama Chamaeleon. di duniaku sebelumnya mereka di sebut bunglon.

dari tampilan fisiknya, chamaeleon memang sangat mirip dengan bunglon, yang membedakan hanyalah ukuran dan kemampuannya saja. jika bunglon adalah ahli penyamaran dan kamuflase, maka chamaeleon adalah ahli kamuflase dan ilusi.

ku temukan makhluk sehebat ini ketika dalam misi berburu monster pada musim dingin lalu. karena terluka, aku merawatnya hingga sekarang.

saat ini, makhluk di bahuku ini akrab ku sapa sebagai Ash. dan percayalah, dia sebenarnya cukup besar. mungkin seukuran kucing dewasa.

"ash, bisakah kau buatkan ilusi untuk penguntit itu? kita harus kabur darinya agar tidak ketahuan."

sssttt...grrh.

seperti yang ku katakan. ash mengikuti perintahku dengan baik. keempat kakinya sudah merayap pergi dari tubuhku. langkahku melambat sembari mengunggu ash.

beberapa saat kemudian, ash kembali merayap dan bertengger di bahuku. "sudah selesai, ash?"

sssttt...grrh

"bagus. ayo kita segera pergi."