webnovel

93

*

rubi ikut berbaring di ranjang rumah sakit yang di pakai sisi posisi mereka masih berpelukan, rubi memeluknya dengan erat seolah enggan melepaskan sisi sedetik pun

"kak..lalu Alexa bagaimana" tanya sisi

"jangan bahas wanita lain saat kita bersama" jawab rubi

"tapi wanita lain itu sudah terlanjur ada di hidup kita dan membuat jarak yang jauh di antara kita"

"iya aku tau...maaf..tapi saat ini aku tidak ingin memikirkan apapun aku hanya ingin seperti ini dulu"pinta rubi

"hmmm"

rubi memandangi sisi dengan lekat seolah ini hari terakhir bersamanya dia mendekatkan bibirnya pada sisi , sebelum bibirnya mendarat pada bibir sisi

kruyuk.... kruyuk

"pftttt... hahahaa"rubi tertawa mendengar perut sisi berdemo

"kamu laper sayang"tanya rubi

sisi hanya menganguk kepalanya dengan semangat

"kau mau makan apa??biar aku beliin"

"aku mau soto betawi dan jus markisah" pinta sisi dengan senyum lebar

"soto betawi memang banyak yang jual tapi jus markisah nyari di mana sayang"tanya rubi dengan muka sedikit masam

"ini yang pingin itu baby nya"jawab sisi dengan cemberut dan menunjuk perutnya

"beby..." kata rubi bengong sambil melihat yang di tunjuk sisi

"oh jadi ini yang namanya ngidam"tanya rubi dengan polos

"iya makanya sana beliin oke"bujuk sisi

"baiklah"

sebelum rubi pergi dia menundukan kepalanya mendekat ke perut sisi sambil berbisik

"hey kau yang ada di dalam sana...papa pergi sebentar jaga mama mu yaa"bisik rubi setelah itu mengecup lembut perut sisi

"iya papa cepat pergi beli yang aku mau....aku udah lapar"jawab sisi menurunkan suara anak kecil

"ya sudah aku keluar dulu... jangan ke mana mana, tunggu aku kembali" pamit rubi dan mencium pucuk kepala sisi sebelum beranjak pergi

**

brakkkk brakkkk brakkkk brakkkk

suara gaduh terdengar dari luar ruangan sisi, sisi berjalan sambil memegang tiang infus dia berjalan sambil tertatih tatih dan setelah dia membuka pintu betapa terkejutnya sisi melihat semua penjaga yang di sewa rubi sudah jatuh tergeletak di lantai tak sadarkan diri dan ada begitu banyak orang berbaju hitam hitam mengelilingi ruangan sisi, menyisakan satu jalur dan menampilkan seorang laki-laki gagah jas warna navi melintasi kerumunan orang berbaju hitam dengan santai bagaikan devil

"kak Morgan" kata sisi sambil membungkam mulutnya tak percaya jika kakaknya berani membuat kerusuhan di rumah sakit,

memang sedari kecil jika menyangkut keluarganya Morgan tak segan segan membuat perhitungan dengan siapapun yang berani mengusik keluarga mereka apalagi kali ini yang tersakiti adalah adik satu satunya dan dia sangat menyayangi nya melebihi apapun

"maaf kakak terlambat jemput kamu"kata Morgan sambil memeluk sisi

"kakak"sisi mulai meneteskan air mata

"sudah jangan menangis kakak ada di sini...kamu pasti bisa melewati semua ini kakak ada bersama mu dan kakak janji akan merawat anak mu dengan baik"kata Morgan bersunguh sangu

sisi menegang mendengar kata kata kakakanya ini apa maksud dari perkataan kakaknya ini apa dia akan memisahkannya dari rubi

"maksudnya kak Morgan apa"tanya sisi sambil melepaskan pelukanya

"aku akan bawa kamu pergi dari sini dari rubi Adinata itu"Morgan mengertakan giginya saat menyebutkan nama rubi

"tapi kak...aku gak bisa tinggalin kak rubi"

"sudah cukup kamu di buat sakit olehnya...sekarang suka gak suka kakak akan bawa kamu pergi"perintah Morgan tanpa mau di bantah