webnovel

Bab 27

Setelah perut nya terisi, 3 episode serial televisi sudah di tonton oleh Lessya, rasa kantuk nya Lessya baru datang lagi.

"Akhir nya...." Ucap Lessya, Lessya memilih untuk tidur di sofa saja, Lessya sudah malas bergerak walau itu hanya ke kamar nya saja.

Sementara Robby yang sudah mendapat kan laporan sukses nya pengiriman makan malam untuk makan malam nya Lesyya , merasa senang saat ini.

"Ma....Mih...." Robby mengetuk pintu kamar Mamih Linda, lama tidak ada jawaban, Robby mengetuk pintu itu lebih keras.

"Ada apa?" Tanya Papa Rommy dengan wajah yang sedikit kesal karna di ganggu malam-malam seperti ini.

"Mamih mana, Pih?" Tanya nya Robby dengan mata yang mencari keberadaan dimana Mamih nya berada, Robby tertawa saat melihat Mamih nya yang sedang pura-pura tidur saat ini.

"Mau apa, Robby?" Tanya Papih nya singkat, Papih Rommy semakin kesal saat mata Robby mencari Istri nya.

"Mihhhhh..." Teriak Robby dan wanita yang di panggil nya tertawa, Mamih Linda mengeluarkan wajah nya dari balik selimut.

"Mih...." Robby memanggil nya lagi, Robby ingin masuk ke dalam Mamih nya, Tapi pintu ini masih di jaga oleh tangan Papih Rommy

"Tidur Bby."  Mamih Linda pun menjawab panggilan Robby dengan sedikit tertawa, Mamih Linda lalu duduk dari rebahan di tempat Tidur nya itu.

"Mamihhh..." Teriak Robby lagi, Dan Mamih Linda pun terus tertawa, Anak nya ini manja sekali.

"Masuk sayang..." Jawab Mamih Linda untuk Robby sambil menepuk tempat tidur nya, Papih Rommy yang mendengar jawaban istri nya, hanya mengkerucutkan bibir nya, di buka nya pintu kamar lebih lebar dan masuk lah Robby ke dalam kamar nya,

Seperti anak kecil, Robby  merebahkan tubuh nya di tempat tidur Mamih nya, Mamih Linda dengan sangat lembut mengusap kepala anak laki-laki nya.

"Mih..." Panggil Robby pelan

"Apa sayang?" Tanya Mamih Linda dengan lembut, tangan nya terus mengusap kepala Robby

"Robby pengen nikah, Mih. Besok bisa kan Mih?." Pinta Robby, Robby merasa nyaman saat ini, bahkan sangat nyaman ketika tangan Mamih Linda, seperti memijat kecil kepala nya Robby,  Mamih Linda dan Papih Rommy tertawa mendengar permintaan anak mereka 

"Kamu minta nikah apa minta susu botol?" Canda Mamih Linda

"Kamu pikir nikah itu gampang!" Papa Rommy lalu ikut bergabung naik ke tempat tidur bersama istri dan anak nya itu  

"Pih...Gampang kok, Papih dan Mamih cuma perlu datang nemuin calon Istri Robby, trus beres deh. Urusan KUA dan lain-lain nanti Mamih bisa suruh Om Amran." Jawab Robby seperti sudah memperhitungkan langkah-langkah apa yang harus di ambil oleh Mamih dan Papih nya Itu.

"Siapa nama wanita itu, Bby?" Tanya Mamih Linda dengan lembut,

"Lessya Mih. Nama nya cantik banget kan Mih." Ucap Robby sambil membayangkan wajah cantik Lessya saat berada di bawah tubuh nya pagi itu.

"Temen kampus mu?" Tanya Papa Rommy ikut penasaran pada wanita yang bernama Lessya, 

"Dosen Robby, Pih." Jawab Robby dengan santai nya, Papih dan Mamih nya Robby langsung kaget mendengar jawaban anak mereka ini.

"What?" Ucap Papa Rommy

"Kamu serius, Bby?" Tanya Mamih Linda dan Robby pun tersenyum 

"Robby serius, Mih. Nama nya Lessya, Dia Dosen, Dia Janda dengan 1 anak laki-laki berusia 5 tahun." Jawab Robby dan semakin terkejut lah Mamih dan Papih nya Robby sekarang ini.

"Kenapa Papih gak tau ada Dosen yang bernama Lessya di kampus kita?!" Papih Rommy bertanya pada istri nya, karna kampus business tempat Robby kuliah adalah milik nya.

"Lessya dosen tamu, Pih." Jawab Robby 

"Dan serius Lessya itu Janda?" Tanya Mamih Linda pada Robby, Mamih Linda lebih khawatir pada status nya Lessya

"Iya Mih, LESSYA itu Janda High Quality" Jawab Robby dan Mamih Linda pun mengkerucutkan bibir nya.

"Tapi tetep aja Janda, Bby." Mamih Linda sedikit mengeluh untuk status Lessya  pada Robby

"Robby nya Cinta, Mih." Jawab Robby lebih serius 

"Tapi Janda Bby, Apalagi sudah punya anak. Riskan sayang." Jawab Mamih Linda memberikan jawaban atas keberatan nya itu .

"Robby gak ada masalah, Robby harap Mamih dukung Robby." Pinta Robby, dan Mamih Linda pun tersenyum.

"Mamih pasti dukung kamu, Bukti kan kamu serius." Jawab Mamih Linda dan Robby pun langsung memeluk Mamih nya

"Mamih Robby memang yang terbaik." Cup Robby mencium Pipi Mamih Linda, membuat Mamih Linda terkekeh saat ini.

"Ayo sana tidur, Papih ngantuk nih." Usir Papih Rommy pada Robby, Papih Rommy cemburu melihat anak nya sedang ber manja-manjaan dengan istri nya.

"Yah..Yah..Robby tidur deh, Tapi besok temuin Lessya yah Pih." Pinta Robby dan Papih Rommy pun memukul kepala nya Robby, 

"Nanti....Gak besok." Jawab Papih Rommy dan Robby pun tertawa, Robby puas sudah mengatakan permintaan nya, tidak ada beban lagi, semua berarti hanya tinggal waktu saja.

Robby pun segera keluar dari kamar Mamih dan Papih nya, Robby langsung tertidur setelah menbaringkan tubuh nya di tempat tidur, Sementara Mamih Linda dan Papih Rommy hanya saling menatap satu sama lain.

"Selera anak mu Janda, Pih." Ucap Mamih Linda dengan sedikit tawa

"Robby bilang Janda High Quality." Papih Rommy pun berkomentar 

"Besok Papih cari tau,  Mamih jangan dulu panik yah." Ucap Papih Rommy lagi, Papih Rommy mengerti yang di khawatirkan oleh istri nya itu.

"Ayo kita lanjutin yang tadi." Pinta Papih Rommy dan istri nya pun tertawa, Mamih Linda pikir akan selesai tugas nya malam ini, tapi ternyata tidak, Papih Rommy masih meminta hak nya yang tadi sempat tertunda karna kedatangan Robby yang mengganggu kegiatan mereka tadi.

"Besok yah, Pih." Pinta Mamih Linda berusaha menolak ciuman lembut dari suami nya

"Besok lain lagi, sekarang cuma lanjutin yang tadi doang, Mih." Jawab Papih Rommy tidak ingin di bantah.

Dan pagi pun datang, suara handphone Lessya berdering kencang.

" Pagi Van." Sapa Lessya di sambungan telephone nya

"Masa sih?" 

"Ya udah sebentar." Jawab Lessya lagi, Lessya lalu menyimpan handphone nya di atas meja, lalu membukakan pintu untuk Ivan yang sudah berdiri dengan pakaian rapih.

Ivan menundukkan kepala nya, saat Lessya membukakan pintu dengan menggunakan pakaian tidur nya saja, walaupun bukan pakaian tidur yang sexy, tapi pakaian yang di pakai Lessya saat ini cukup transparan dan menunjukan bahu Lessya dengan warna kulit putih bersih nya.

"Ayo masuk." Ajak Lessya pada Ivan  Ivan berjalan sambil menghindari tatapan nya untuk melihat wanita yang berjalan terlebih dahulu.

"Saya baru bangun. Kamu tunggu di sofa aja."  

Ivan hanya hanya menjawab iya, dia duduk di sofa, dengan pemandangan meja yang masih berantakan, ada banyak sisa makanan yang belum Lessya rapih kan hari ini.