Wibi hanya diam tak mengatakan apa-apa lagi saat melihat bapaknya Pak Tohir menangis sejadi-jadinya sampai tersedu-sedu karena sangat kecewa pada putranya. Tohir selalu membanggakan Wibi karena di depan orang tuanya Wibi selalu bersikap baik.
Wibi dikenal sangat sopan dan bersahaja. Karena itu Pak Tohir sangat sakit sekali ketika putranya membohonginya.
"Pak, maafkan saya," gumam Wibi pelan.
Pak Tohir pun mengangkat kepalanya. "Maaf saja tak cukup untuk mengembalikan muka bapak yang kamu coreng. Harusnya kamu jujur dari awal apa pekerjaanmu bukan seperti ini. Sekarang jika sudah seperti ini bagaimana saya menyelamatkanmu," tutur Pak Tohir berusaha untuk tetap tenang dan menahan amarahnya.
Pak Suganda, Pak Joko dan Pak Marno saling melihat dan tak mengatakan apa-apa saat mendengar ucapan Pak Tohir yang masih mendukung putranya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください