Amarah di balik Sikap Lembut

Mia memejamkan matanya dan mengertakkan giginya. Dia merasa agak lemas dalam keadaan kacau malam ini dan hanya bisa menerimanya dalam diam.

"Kak Petra?" Wira menatap Petra dengan mata yang dalam. "Kakak kenal dengan Mia?"

"Mia?" ucap Petra pelan; hanya nama! Panggilannya akrab sekali!

Mulut Petra sedikit berkedut. Kalau ada senyuman kecil saja, yang hanya untuk berbasa-basi, senyuman itu membeku di sudut mulutnya dan tidak merekah di wajahnya. "Yah, aku kenal…" jawabnya dengan samar.

Mia bergidik mendengar kata-kata Petra yang tenang; bahkan tubuhnya pun gemetar tanpa sadar.

"Dingin?" Mata Petra dengan santai menoleh pada Mia. Wajahnya pucat, dan dia tersenyum. "Aku tidak tahu bagaimana bisa menghargai diriku sendiri jika aku tidak dalam kesehatan yang baik…. Begitu pula dengan kecantikan, ya 'kan?" lanjutnya. Tapi dia sudah melepas jasnya dan menyampirkannya pada Mia dengan santai.