"Yeon Ho pergilah ke ruang makan. Temani pamanmu di sana," ujar Ny. Park agar ada kesempatan untuk berbicara berdua saja dengan menantunya.
Anak tampan dengan kedua bola mata sejernih air itu menganggukan kepalanya. Lantas berlari-lari kecil menuju ruang makan.
Ny. Park terus mengamati cucunya hingga perlahan tidak tampak lagi. Menghilang di balik dinding pemisah.
"Hmmm." Sebenarnya Ny. Park ingin berbicara juga kepada putranya tapi berhubung dia sudah pergi, sehingga memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu pada menantunya. Ia sudah tidak sabar ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Aeri, duduklah." Ny. Park terlebih dahulu berjalan menuju sofa yang letaknya tidak jauh lalu menghempaskan tubuhnya di sana.
Sedangkan Aeri mengikutinya dengan wajah tertunduk. Memasang wajah sendu di depan ibu mertuanya. Ia tetap berdiri sambil menautkan kedua tangan terus memainkan jarinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください