Y
Bab 233
Cahaya hangat menyelinap dari tirai penutup jendela kaca lebar yang menjadi dinding kamar, dimana Gunawan dan Kania bermalam. Menyentuh lembut kelopak mata Kania dengan begitu halus. Membuat Kania membuka kelopak mata dengan barisan bulu mata indah miliknya secara perlahan-lahan.
Netra beningnya menyerap sinar lembut dari cahaya yang menyelinap masuk itu dengan tatapan cerah.
Disisinya, tangan Gunawan masih memeluk pinggang rampingnya dengan erat. Kemesraan Gunawan bersama Kania semalam, cukup membuatnya kelelahan dan tertidur pulas.
Kania menepis perlahan-lahan selimut yang menutupi bagian tubuhnya. Juga menjauhkan tangan suaminya yang masih lelap dalam tidur.
"Ehhm... Mau kemana Sayang?" Gunawan ternyata mengetahui gerakan Kania. Tangannya melingkar kembali dipinggang Kania, tidak mau melepaskannya.
Kania menoleh. "Aku mau melihat keindahan pagi di kota ini," jawab Kania dengan suara manja.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください