webnovel

Chapter 32

Didepan kami terkapar seorang pria dari pakaiannya dia adalah seorang petualang dan wajahnya yang memerah menunjukan dia mabuk berat. sementara dibelakangnya terdapat wanita gagah dan siapapun yang melihatnya berpikir dia adalah sekumpulan otot, wanita itulah yang telah melemparkannya.

"kalian!, teman orang inikan? bawa dia keluar!"

Selagi mereka diusir ada orang yang memperhatikan dan menyambut kami.

Dia memiliki mata coklat dan rambut coklat dengan panjang menyentuh pundak.

mengenakan seragam dari PUB ini yaitu gaun hijau di atas lutut dengan lengan panjang menggembung dan kerah putih. Kecuali wanita besar dan berotot itu dia memakai warna biru.

Celemek dan ikat kepala khas maid berwarna putih.

lalu di bawah kerah ada pita oranye kecil, Legging hitam, Sepatu bot pendek berwarna coklat semata kaki.

"kami minta maaf atas pemandangan yang tidak mengenakan ini, silakan masuk dan duduk disini" ucapnya sambil menundukkan kepala.

Kamipun diantar ke meja dekat dengan jendela.

Aku duduk di tengah antara ais dan line, sementara naza dan rin didepanku.

Sambil memikirkan apa yang akan di pesan aku memperhatikan sekitar.

Tempat ini penuh dengan para petualang, ada yang menikmati diri mereka sendiri, ada juga yang bersama orang lain.

Ada yang ingin melupakan masalah dengan meminum alkohol, ada juga yang penuh semangat berbagi cerita.

Pelayan disinipun dapat mengetahui kapan mereka harus berinsteraksi atau meninggalkan mereka sendiri.

Walau masih ada yang sedikit terlihat tidak nyaman seperti seorang elf dengan rambut hijau.

"apa yang orang itu lakukan hingga sampai di usir?"tanyaku dengan penasaran.

"dia memaksakan dirinya pada salah satu dari kami" ucapnya

"orang itu cukup punya nyali"

Semua orang di tempat ini adalah orang-orang yang kuat, ini dapat dilihat dari bagaimana cara mereka bergerak.

Dan juga perasaanku mengatakan bahwa mereka adalah lawan yang kuat.

"atau dia hanya bodoh" ucapnya secara langsung.

"haha, yah keberanian dan bodoh memang berbeda tipis, dari pada itu apa mungkin memesan makanan pedas?" tanyaku karena disini tidak di sediakan menu.

"tidak masalah"

"kalau bergitu 1 gelas mead, dan pasta dibuat pedas".

Saat aku mengatakan itu mata rin terlihat melebar, entah karena aku memesan minuman beralkohol, makan pedas dengan teman minum beralkohol atau mungkin keduanya.

Karena kami belum boleh minum-minuman beralkohol tapi ini bukan jepang.

Aturan minumnya tidak terlalu ketat bahkan mereka yang berumur 14 bisa menikah.

"kau menghancurkan perut mu dengan itu" komentar naza pada apa yang saya pesan karena aku meminum alkohol dan makanan pedas.

"sesekali tidak apa-apa"

 "setelah ini apa yang akan kalian lakukan?"

Setelah memesan kamipun membahas apa yang akan di lakukan selanjutnya dengan mengucapkan tujuan awalku

"tadinya aku ingin ke distrik hiburan"

Dengan komentar itu aku mendapat tatapan tajam dan seseorang berkomentar dengan nada bicara seperti kucing yang mengoda.

"apa kau tidak puas dengan bunga yang kau miliki-nya~, sunguh lelaki yang penuh dosa-nya~"

"jika aku tidak puas, pasti aku akan dipukuli saat ini"

Lalu kamipun melihat seseorang yang ikut berbicara dengan kami dia gadis kucing yang memiliki mata hijau dan rambut hitam dengan telinga kucing dan ekor dengan warna yang sama.

"benerkah~"

"jika kau tidak percaya itu bukan masalah untukku"

Karena dia tidak mendapat reaksi yang diinginkannya diapun menganti targetnya menjadi para gadis

"sangat dingin-nya~, sebaiknya kalian tinggalkan pria ini-nya~, dia hanya mempermainkan kalian-nya~"

"dia tidak seburuk yang kau pikirkan chloe"

"aku tidak tau tempat seperti apa itu, tapi aku yakin nii-san punya alasan"

Line dan rinpun membela aku

"oiya~ teryata salah satunya adalah sodara sendiri?, atau kau menyukai permainan seperti itu-nya~"

"apa kau tidak punya pekerjaan lain?" dengan nada kesal tanpa menjawab pertanyaannya.

"kau tidak menyenangkan nya~, aku penasaran siapa yang beruntung mendapatkan banyak bunga"

"kalau begitu seharusnya kau langsung bertanya"

"kalo begitu siapa namamu dan dari mana kau berasal?"

"karena aku akan datang lagi panggil saja aku natsuyuki, aku dari suatu desa di timur"

Sebelum dia bertanya lagi seseorang telah memanggilnya dan menyuruhnya untuk melayin tamu yang lain.

Setelah hening beberapa saat nazapun melanjutkan topic sebelumnya.

"jadi kenapa kau ingin ketempat itu?"

"aku ingin mencoba berjudi"

Rin yang disebelahnya pun bertanya kenapa aku ingin berjudi

"ada trik yang ingin aku coba, tapi untuk saat ini aku membatalkannya"

Line disebelah kiriku membenarkannya.

"kau benar, kita terlalu mencolok"

"maaf"

Ais yang mengetahui populeritasnya meminta maaf.

"itu bukan salah mu ais, aku dikelilingi oleh banyak gadis pasti akan mencolok walau tidak bersamamu".

"aku bisa pergi kapan saja, dari pada itu kemana kita akan pergi?"

Kamipun melanjutkan diskusi setelah beberapa menit makanan pun akhirnya tiba.

 Meja kamipun penuh dengan berbagai jenis makanan

Dari yang aku lihat rin memesan sup kacang, aku tidak pernah membuatnya jadi ini hanya tebakanku

Sebelahnya naza memesan steak ditemani dengan kentang goreng dan jagung.

Sebelah kiriku line juga memesan sup yang terlihat cukup kental mungkin pottage.

Ais sendiri memesan fish dan chips, dia bener- bener menyukai makanan renyah atau gurih.

Dan aku sendiri mendapatkan pasta berbentuk silender dengan ujung diagonal atau biasa dikenal sebagai penne warnanya merah, siapapun akan tahu kalau ini rasanya pedas. dengan daging asap dan daun herbal.

Gulp

Melihatnya membuatku menelan ludah.

"selamat makan"

Rasa panas yang membakar lidahpun langsung terasa dalam gigitan pertama, Pastanya memiliki kekenyalan yang pas dan mudah digigit, saosnya yang telah meresap kepasta menambahkan pedas disetiap gigitan.

Daging asapnya memiliki citra rasa yang gurih dengan sedikit asap memberikan karakternya tersendiri. Dengan adanya daun pasley membuat keduanya berasa segar menguatkan aroma keduanya.

Lalu setelah semua ditelan akupun langsung mengambil mead dan menegaknya.

Mead yang terbuat dari madu memiliki rasa manis karena itu setelah gigitan pertama dari makanan pedas ini membuat reaksi mengurangi rasa pedas itu dan membuat perasaan lega.

Sensasi dimulut terasa sedikit lengket dan berat tapi saat melewati tengorokan terasa hangat dan manis yang lembut.

Kombinasi harmonis yang tidak terduga datang dari gabungan penne yang pedas, gurihnya daging dan mead yang manis.

"tanpa diduga ini kombinasi yang bagus" tanpa sadar berkata dengan pelan

Sambil meneruskan makan.

Akupun merasakan tatapan di hadapanku.

"ada apa rin-chan?, ingin mencobanya?" sambil mendorong mead kedepan sedikit.

Dengan kaget dia bertanya.

"apa boleh?!"

"hanya seteguk, ini dari madu yang terfermentasi dan seharusnya kadar alkoholnya rendah"

Setelah berpikir berapa saat dengan berbagai ekpersi yang bertentangan dia pada akhirnya mengelengkan kepala.

Akupun memutuskan untuk menasehatinya tentang acara minum alkohol karena terkait acara sosial dijepang entah itu kuliah atau berkerja.

"jika kau bekerja di kantor atau kuliah kau harus mengikuti acara minum nanti, sebelum itu kau harus mengetahui jumlah yang dapat diterima agar tidak mabuk dan berakhir di manfaatkan, yah jika kau bersifat sopan dan memberi tahu pemilik acara bahwa kau tidak minum alkohol kurasa tidak apa-apa tapi meski begitu kau harus tahu rasanya agak tidak di bodohi nanti".

Setidaknya untuk bersosialisasi kau harus menghadirinya sesekali, jika tidak mungkin kau akan disebut sombong atau tidak bisa membaca suasana.

 "aku mengerti"

Kamipun melanjutkan makan dan mengobrol sesekali.