webnovel

Chapter 30

 

Saat kami berada disana tempatnya penuh aktiiftas ada yang menjual berbagai makanan dan minuman tapi selain itu ada juga hiburan seperti memainkan alat musik selain itu pemandangannya sedikit berbeda karena ada beberapa meja dan kursi yang disiapkan.

saat melihat sekitar saya memperhatikan harga minuman disini rata-rata 800 vali yang menurutku cukup mahal karena di jepang jika kita membelinya harganya hanya 300 sampai 500 yen jika 1 yen berarti 1 vali.

 Tapi begitu saya melihat sekeliling mereka mengunakan gelas kayu lalu sebuah pemikiran terlintas di benakku.

'apa itu untuk asuransi jika mereka tidak mengembalikan gelasnya?'

Lagi pula di jaman ini mereka belum menemukan plastik walau anehnya teknologi berkembang dengan cara yang unik dengan adanya sihir dan para dewa.

Kami memutuskan untuk membeli jus disalah satu penjual setelah itu ais memutuskan untuk membeli makanan favoritnya tapi sebelum dia pergi aku menghentikannya.

"kita cari tempat untuk duduk dulu" setelah berkata begitu aku melihat sekeliling tak lama beberapa orang telah berdiri di ujung penglihatanku karena seseorang yang ditunggunya telah tiba.

aku berencana menyerahkan minumanku agar bisa membeli makanan tapi line menghentikanku.

"sekarang kau baru saja bertarung biar kami membeli makanan dan beristirahatlah" ucapnya dengan tegas.

Aku menerima kebaikan itu walau sudah tidak terlalu menyakitkan tapi memutuskankan untuk beristirahat dulu.

"terima kasih, kalo begitu gunakanlah uangku untuk membeli makananmu" kataku sambil menyerahkan uang padanya.

Walo agak enggan diapun menyerah dan menerima uang itu.

Setelah melihat mereka bubar aku mencoba minumanku, rasa asam manispun menyebar dilidah dengan sedikit sensasi dingin.

'ini jus... jeruk?'

Tebakku saat meminumnya, karena memilih berdasarkan warna saja tidak melihat tulisan yang ada.

'tapi rasanya agak hambar dan kurang dingin'

'apa mungkin mereka menambahkan lebih banyak air dan gula?'

Tapi itu adalah hal yang wajar saat menjual dengan harga yang jauh lebih murah.

Akupun menulis rune diatas air setelah rune memudar bongkahan es pun muncul.

Lalu aku meminumnya lagi.

'sekarang ini lebih terasa segar dan dingin'.

Saat aku melihat sekitar tak lama terdengar suara petikan gitar nadanya mengambarkan kekaguman dan kerinduan dari liriknya tergambarkan cerita seseorang yang menyelamatkan banyak orang dan melawan monster dimasa kegelapan, lalu ceritanya tersebar kepenjuru dunia dan dikenal sebagai lambang pertama dan terakhir dari kemulian dan akhirnya di kenang sebagai dewi ataupun pahlawan.

"sepertinya aku pernah mendengar cerita itu disuatu tempat…"gumamku saat mendengarkan musik itu.

Saat menggumamkan itu tiba-tbba pandanganku terhalang oleh bungkus kertas.

"terima kasih"ucapku sambil berusaha mengabaikan kembalian yang berusaha dia kembalikan.

"apa kalian pernah dengar kisah dari lagu itu?"tanyaku.

Lalu merekapun mendengarkan lagu yang dinyayikan.

"ini.." selagi line memikirkanya pikirannya dihentikan oleh ais.

"ksatria fianna"

"benar! pahlawan dari ras pallum" ucap line menambahkan sedikit informasi dari ais

"pallum?"Tanya rin

"ras dengan tubuh pendek, sama dengan kapten finn" jawabku

"ada rumor dia adalah dewi dari ras pallum,tapi yang pasti dia adalah pahlawan dan dia juga menjadi tujuan dari finn jika ingin cerita lengkapnya mungkin bisa bertanya pada kapten" ucap line

"pahlawankah.."

Orang yang melakukan kebaikan, membantu mereka yang lemah, bahkan mereka akan melawan monster yang lebih kuat dari diri mereka sendiri untuk melindungi orang lain.

Orang-orang dan para dewa disini selalu mendambakan para pahlawan, mereka menjadi harapan orang-orang dunia ini.

Aku tidak akan pernah bisa menjadi mereka.

Terakhir kali hanya karena rasa bersalah.

Jika lawan lebih kuat aku akan melarikan diri.

Kecuali itu untuk keluarga dan orang terpentingku pengorbanan demi orang yang tidak dikenal tidak mungkin aku lakukan.

"ada apa?" Tanya line.

"tidak apa-apa"ucapku sambil kembali minum lalu mencicipi sate yang telah dibeli olehnya.

Dagingnya terasa seperti daging babi tapi lebih empuk dan berminyak.

"daging apa ini?"

"orc"

Setelah mendengar itu aku dan rin terdiam

'catatan untuk diriku jangan pernah bertanya daging apa yang dimakan'pikirku.

Tapi tetap melanjutkan memakannya karena tidak ingin menyia-yiakannya dan ini cukup enak.

"tunggu bukankah harusnya bagian monster menghilang?kecuali drop item"tanyaku

"itu hanya berlaku untuk dungeon, mereka yang terbuat dari mana murni akan menghilang. yang ada dipermukaan lebih lemah sehingga jika ada drop item kualitasnya lebih buruk"

Lalu aku melihat ais dan dia memakan jagomarukun, sedangkan rin memakan hotdog?

"bagaimana rasanya rin-chan?"

"cukup enak dan tidak jauh berbeda dengan yang ada dirumah, nii-san kenapa hanya kau yang memiliki batu es didalamnya?"

"kau mengiginkannya?"

Yang dia jawab dengan anggukan, lalu aku pun menulis rune di atas gelas rin.

Sekarang Line dan ais terdiam saat melihatnya.

'ah aku lupa kebanyakan sihir disini untuk pertarungan, abaikan saja tatapan mereka, orang lain tidak akan melihat rune karena terhalang'.

Tanpa menghiraukannya aku bertanya pada ais.

"apa kalian mengiginkannya?"

dan mereka mengangguk tapi tidak bertanya tentang sihirku.

karena menyembunyikan kemampuan adalah hal yang wajar jadi mereka tidak akan bertanya kecuali aku menceritakannya terlebih dahulu.

"kau bener-bener menyukai itu bukan ais?,minggu lalu kau juga membelinya"

Dia mengganguk dan berkata

"2 kali seminggu"

"ah, kau diperbolehkan untuk membelinya 2 kali? Apa riveria akan memarahimu jika terlalu sering membelinya?"

Yang hanya dijawab dengan angukan.

"aku bisa membuatnya kau tau jika kau mau membayar bahan-bahannya"

"benarkah?"

"bagaimana kalau kalian makan malam di tempat kami malam ini?"

"tentu" jawab line dan ais menganggung dengan semangat.

Kamipun menghabiskan makanan dan minuman kami, saat mengembalikan gelas pedagang itu mengembalikan 500 vali kami yang berarti harga jus hanya seharga 300 vali.

Kami memutuskan untuk kearah barat.

Karena aku ingin memperkenalkan rin terlebih dahulu ke seorang yang sangat pelit terhadap pelangan.

Setelah beberapa saat berjalan kami tiba di tempat yang kurang terawat.

Saat kami memasuki toko ada seseorang yang baru selesai berbelanja lalu tanpa sengaja aku melihat botol ramuannya terlihat kurang pekat atau pudar.

Lalu aku menatap diam ke penjaga toko.

Saat orang itu telah pergi sampai suara langkahnya tidak terdengar aku akhirnya angkat bicara.

"kau belum kapok setelah ketahuan olehku kan?"

"apa maksudmu?" jawabnya seolah tidak mengerti ucapanku.

"jangan pura-pura bodoh?! Aku melihat botolnya sekilas dan warnanya agak memudar dari yang normal!"

dia mendecakan lidahnya

"Maksudmu dia menipu pelangan?!!!" ucap rin dengan tercengang