webnovel

Chapter 15

Matahari pagi menyinari kedalam ruangan seorang pemuda telah terbangun dengan tubuh bagian atas telanjang dan melihat ke cermin

'hmm..sepertinya tidak ada bekas luka entah karena lukaku tidak cukup berat atau sihir penyembuhannya luar biasa,'pikirku saatku melihat pantulan bayanganku yang menunjukan bagian punggungku dicermin di lemari.

'ayo coba pemanasan'

Lalu saya mencoba memutar Kepala, Memutar Bahu, Memutar dan merentangkan Lengan, Memutar Pinggang, Mengangkat Kaki, Memutar pergelangan Kaki, Lompat.

'tidak mengalami sakit…terakhir ayo coba pukulan ringan'

Lalu mengambil kuda kuda dengan kaki kanan di depan ku mengepalkan tangan lalu saya melakukan pukulan jap kanan saat selesai melakukan serangan tiba-tiba lengan saya seperti terkena sengatan listrik .

"arg!" sayapun mengertakan gigi sambil menahan rasa sakit lalu..

" apa kau baik-baik saja?! Saya akan menerobos masuk!" suara seorang gadis panik terdengar di pintu depanku tanpa menunggu saya menjawab dia meneroboss masuk

GEBRAK

Pintu terbuka

saat saya memfocuskan pengelihatanku ke pintu terlihat seorang gadis dengan kacamata

"apa yang kau lakukan?"tanyanya dengan tenang setelah tau bahwa saya tidak apa-apa

"saya mencoba gerakan memukul,tapi sepertinya masih belum sembuh total karena saya merasakan sakit setelah 1 kali pukulan ringan"jawabku laluku berdiri dan duduk dikasur untuk menenangkan diri

"kau bisa berdiri sekarang lebih dari luar biasa,lihat adikmu saat ini masih belum sadarkan diri saya pikir luka kalian seharusnya tidak jauh berbeda tapi lihatlah kau"

Benar adikku rin masih belum sadarkan diri saya ingin tau apa yang terjadi,

'apa udara disini beracun untuk orang dunia lain? Tapi apa yang berbeda denganku?kuharap tubuhnya tidak terkena virus dunia ini'.

"apa kau ingin makan terlebih dahulu atau melakukan pertemuan dulu?"Tanya line saat melihatku sudah tenang.

"saya lebih memilih pertemuan dahulu,tapi jika yang lain ingin sarapan terlebih dahulu saya akan menunggu sambil mengecek adikku"

"baiklah akan kusampaikan ke yang lain,apa ada yang kau butuhkan?"

"jika saya tidak salah kediaman ini terpisah dari yang lain,mungkin ajak saya berkeliling tempat ini dulu"

"Tentu, ayo ikut aku"

Saatku mengikuti keluar saya melihat pintu kayu beberapa langkah di depanku

"itu,ruangan adikmu,apa kau ingin mengeceknya terlebih dahulu"

"tidak,saya akan mengeceknya nanti"

Lalu kami berjalan kearah kiri dan diujung lorong ada tangga dengan kapasitas 2 orang dapat berjalan berdampingan yang langsung menuju kebawah,kamipun menuju kebawah saat ku melihat dari atas line berkata

"tidak ada yang harus di perhatikan,sebenarnya,disebelah dan bawah tangga ini kamar mandi,dan didepan ,ruang tamu dan makan yang menyatu dengan dapur"

Saatku melihatke depan saya anehnya melihat kompor dengan 2 tungku yang terlihat modern anehnya

"setidaknya kau bisa memberitahu dimana peraratan dapur berada,dan kompor itu apa tidak mengunakan kayu?"

"ah benar,kompor itu cukup agak langka diluar sana karna harganya,iyap itu mengunakan batu sihir jadi kau bisa menyalakan api tanpa kayu,dan jika mana dalam batu sihir habis kau bisa mengantinya dengan yang baru ke tabung pinggir kompor itu atau membiarkan kompor itu mengambil mana langsung dari diri kita saat dinyalakan"ucap line

**catatan author : ini Cuma karangan saya,saya tidak tau apa kompor di danmachi mengunakan kayu,gas,atau sihir karena tidak membaca novelnya,dan tidak pernah melihat adegan memasak di danmachi kecuali di dungeon yaitu mengunakan tanaman yang ada di sana.**

"dan ini menyadarkanku betapa kayaya kalian para familia top,bahkan menyiapkan kompor itu untuk tamu"

"tidak maksudku di luar adalah di desa-desa,untuk kota besar seperti orario hampir semua rumah memilikinya kecuali jika kau benar-benar kekurangan uang, karena membuatnya cukup merepotkan dan biaya pengiriman yang mahal"jelas line

'jadi begitu, saya senang mengetahui detail kecil yang tidak di perlihatkan di karya aslinya atau anime'

"lalu tolong tunjukan bagaimana cara mengunakannya dan letak peraratan makannya"

Setelah beberapa menit belajar linepun menunjukan barang-barang kami,dan itu berserakan di pinggir ruang tamu sayapun memintanya membantuku memisahkannya berdasarkan ukuran dilantai dengan begitu saya akan bisa memisahkannya lagi dengan mudah saatku perhatikan line sepertinya ingin menanyaiku tentang beberapa barang tapi dia tidak mengatakan apapun sepertinya riveria mengatakan kepadanya apa yang kuceritakan,lalu saya mengantarkan line ke depan pintu

"jika yang lain ingin langsung menemuiku tolong datang dalam 30 menit karena saya akan merapikan barang-barangku tapi jika mereka langsung datang juga tidak masalah karena mereka adalah pemilik rumah ini tapi mereka akan melihat barang-barang yang berserakan"

"tentu,saya akan mengatakannya"

"terima kasih"kataku dengan senyum terbaik yangku bisa untuk menunjukan betapa bersyukurnya saya telah diurus olehnya

"s-ssama-sama"ucapnya langsung berbalik dan berjalan pergi dengan cepat

'Baiklah ayo beres-beres!'ucapku untuk menyemangati diri sendiri dan melupakan kejadian yang barusan saat berbalik dan kembali untuk menyusun barang barang.

.

.

setelah 20 menit lebih saya selesai merapihkan barang-barang,sayangnya sepeda kami bannya bengkok mungkin bisa diperbaiki jika saya pergi ke penempa jika saya bisa mengambar seketsa bagian sepeda,lampu lentera,dan senter pecah,tapi kamera saya menyala walo lensanya mengalami kerusakan,smartphone kami aman dan charger cahaya matahariku pun bisa digunakan selain itu peraratan kamping kami yang lain aman.

'sepertinya harga memang tidak menipu walau jatuh di ketinggian mereka masih baik-baik saja'pikirku saat melihat barang-barang berkemah tidak rusak.

'tapi kenapa mereka tidak rusak,sementara tubuh kami terluka?,haah sudahlah lebih baik saya membuat teh terlebih dahulu'

Lalu ku pergi ke bagian dapur sambil membawa panci dan perlengkapan teh kecuali gelas, untuk memanaskan air menggunakan panciku sendiri

"gelas harusnya berada di rak kedua di atas"gumamku saat mencoba mengigat letaknya

'ini dia' lalu ku mengambil 5 gelas untuk tamu yang akan datang

Saya memasukan beberapa sendok daun teh ke teko,tidak lama menunggu bunyi air mendidih terdengar saya mematikan kompor dan menuangkan the ke teko.

Lalu saya membawa teko dan 5 gelas ke ruang tamu,tepat saat saya meletakan di atas meja sebuah ketukan terdengar

Knock knock

"sebentar" jawabku

Lalu saya membuka pintu dan terlihat tiga orang seorang dengan rambut merah terang dan mata merah. Dia mengenakan pakaian tomboi terutama celana jins dan kemeja yang memamerkan perutnya. mengikat rambutnya ke belakang dengan ekor kuda yang sederhana.

Setelah memperhatikannya dan dia juga memerhatikanku sebentar, saya mempersilakan mereka masuk

'jadi itu dewi auranya terasa berdeda'

"apa tidak apa-apa kau berjalan seperti sekarang?" Tanya riveria saat melewatiku

"terima kasih telah bertanya,tidak apa-apa asal bukan gerakan yang tiba-tiba dan terlalu kuat" jawabku lalu menutup pintu

Mereka kemudian duduk dengan loki duduk di tengah sofa berada dekat dinding sisi kirinya yang pria finn jika ku tidak salah dan sisi kanannya riveria.

"saya pikir kalian sudah dengar dari yang lain tapi,senang bertemu dengan kalian namaku shima natsuyuki,kalian bisa memanggilku natsu,yuki,ataupun natsuyuki"

"saya kapten familia finn deinne"

" dewi dari familiaku saya loki"

"sebelum berbicara izinkan saya akan menuangkan minuman untuk kalian,ini berasal dari tanaman di sebut teh saya tidak tau apa disini ada yang menjual,saat saya merapihkan barang-barang saya melihat masih memilikinya jadi saya membuatnya" ucapku sambil berdiri dan menuangkan teh

"saya pernah mendengarnya minuman dari timur tapiku belum pernah mencobanya" ucap finn

"ini wangi yang menenangkan"ucap riveria saat bau teh mulai menyebar

Setelah semuanya mendapat bagian lalu ku duduk di sofa yang sama panjangnya dengan mereka dihadapannya dan meminum teh terlebih dahulu sedikit untuk membuktikan bahwa ini tidak diracuni.

"silakan dicoba" ucapku

Merekapun meminumnya dan akhirnya loki berbicara

"rasa setelah meminumnya memang sedikit unik,tapi kita disini bukan untuk hanya membahas minumankan?"tanyanya dengan ekspresi serius

"tentu saja,silakan tanyakan apa saja saya akan mencoba menjawab dengan sebaiknya"