"Apa boleh?" Yoga bertanya lagi.
Maureen memberi Susi wewenang penuh untuk berurusan dengan Yoga. Meskipun Susi membenci Yoga, dia tidak boleh asal-asalan.
Karena Yoga bilang dia tidak perlu berbicara dan hanya cukup dengan mendengarkan suara napasnya, Susi pun membalas, "Hmm."
Yoga sangat gembira ketika membaca balasannya. Dia segera melakukan panggilan suara.
Diam… Mulai dari detik pertama panggilan tersambung, keduanya begitu diam.
Yoga bertanya dengan lembut, "Maureen, apa Kak Sean tidur di sebelahmu?"
Susi berdeham, "Hmm."
Yoga sangat gembira dan merasa bangga.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください