"Ada apa dengan adikmu?" Dewangga mengerutkan kening, Mika seperti kurang gizi sejak dua hari lalu. Kerjanya hanya memandangi handphone.
Atha menoleh ke sisi lain sofa, di mana sosok si bungsu sedang bermalas-malasan. "Dia sedang bertengkar dengan Inggrid." bisik Atha.
Mika berdecak, "Aku dengar itu dan Atha, jangan sok tahu!" Ia berujar ketus.
"Kalau tidak sedang marahan lalu apa?" cibir Atha, rasanya sudah teramat sangat lama dia tidak menggoda adiknya tersebut. "Bahkan Ghina bilang kalau Inggrid mengusirmu, benar kan? Hahahaha —Aw!" Atha mengerang saat sebuah bantalan sofa menghantam wajahnya sangat keras.
"Kami tidak bertengkar. Hanya saja Inggrid membutuhkan waktu untuk sendiri, untuk berpikir." ujar Mika.
Atha hanya mencebikkan bibir, "Ya, mungkin dia sedang merenungi kenapa dia bisa menerima pria sepertimu."
"Pria sepertiku? Apa maksudmu?!" Mika berseru marah. Dia tidak terima dengan kata-mata kakaknya yang sudah keterlaluan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください