"Dirga …," teriak Abel ketakutan.
Mobil masih melaju dengan kecepatan tinggi, Dirga sungguh orang yang nekat karena tidak mendengarkan permohonan cewek itu agar mengurangi kecepatan laju mobilnya.
Dirga justru terkekeh-kekeh mendengar jeritan Abel di sepanjang jalan. Wajah cewek itu sampai merah padam akibat panik dan ketakutan. Tempat yang Dirga tuju sudah di depan mata, ia pun mengurangi kecepatan mobilnya saat akan memasuki halaman sebuah supermarket.
Bahkan setelah mobil berhenti di parkiran, jantung Abel masih berdetak sangat cepat. Ia menunduk dalam seraya menatap kedua tangan yang gemetar mencengkeram sabuk pengaman.
"Ayo turun," ajak Dirga lirih.
Seakan tidak terjadi apa-apa, dia hendak turun dari mobil. Bersikap cuek walaupun Abel masih sangat panik. Beberapa saat menunggu, akhirnya Abel keluar juga dari mobil. Bibir gadis itu masih mengerucut seraya merapikan pakaiannya.
"Ada yang mau aku beli. Mungkin, kamu juga mau beli sesuatu?" ujar Dirga sambil menatap Abel.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください