webnovel

10.Keberangkatan

Sudah waktunya yang dijanjikan oleh tetua Meng Lei untuk bertemu ditempat yang ditentukan untuk bertemu, Xiao Bu sudah tidak sabar lagi untuk pergi ke sekte Pednag Indah untuk memulai petualangannya.

"Baiklah waktunya memulai perjalanan ke puncak terkuat para pendekar". dengan gigih Xiao Bu mengucapkan kata sepeti itu.

"Xiao Bu jaga dirimu disana, jangan membuat masalah yang membahayakan keselamatanmu disana". ucap Xiao Yin yang masih belum bisa melepaskan anaknya.

"Yin jangan terlalu khawatir tentang Xiao Bu, dia akan memulai karirnya didunia pendekar jadi jangan membuatnya terlalu memikirkan yang tidak tidak, dengan tingkat kultivasinya dia bisa menjaga dirinya dan lagi diakan bersama tetua dari Pedang Indah jadi jangan terlalu khawatir". ucap Xiao Yang sambil menenangkan istrinya.

"walaupun terjaga keselamatannya tetap harus berhati hati diluar, dan jangan lupa untuk berkunjung kembali kekediamanmu". ucap Xiao Yin.

"Ibu tidak perlu khawatir aku akan menjaga diri dengan baik dan lagi aku tidak akan lupa untuk kembali jika ada waktu". ucap Xiao Bu.

Xiao Bu langsung berjalan menunju gerbang arena dan terlihat pria paruh baya yang menunggunya disana.

"tetua Meng maaf aku terlambat". ucap Xiao Bu.

"tidak apa apa, lagian aku juga baru sampai disini, baiklah ayo kita berangkat sekarang juga." ucap Meng Lei.

Perjalan menuju sekte Pedang Indah memutuhkan waktu sekitar 2 minggu dengan kereta kuda yang disiapkan oleh Meng Lei. Jika mereka berlari kemungkinan sampainya 1 minggu, akan tetapi Meng Lei lebih memilih menaiki kereta kuda sambil menikmati perjalanannya.

Sudah sehari perjalannya menuju sekte Pedang Indah, Meng Lei dan Xiao Bu berhenti didesa terdekat untuk mengisi persediaan makanan dan minuman untuk perjalannya.

Mengingat sudah hampir malam Meng Lei menyarankan untuk menginap dipenginapan dan melanjutkan kembali perjalanannya besok pagi.

..........

Kookkk Kokkkk Kokkkk

Suara ayam berkokok menandakan pagi hari sudah tiba, Xiao Bu langsung membersihkan dirinya dari keringat yang menempel ditubuhnya.

"Xiao Bu kita sarapan pagi terlebih dahulu sebelum memulai perjalanannya kemabali". ucap Meng Lei

"baik tetua Meng". ucao Xiao Bu

Xiao Bu langsung melahap makanan yang ada didepannya mengingat dari kemarin pagi dia belum mengisi perutnya hingga sekarang, membuat perutnya mengeluh untuk diisi dengan makanan.

Sudah selasai sarapan pagi keduanya langsung memulai perjalanan menuju sekte Pedang Indah, tidak jauh dari perjalannya keduanya melihat ada seseorang yang lari dikejar seekor badak kulit baja Binatang Spiritual tingkat 8 tahap Awal Eneegi, mengingat badak kulit baja adalah tipe binatang spiritual bertahan karena mengandalkan kulit kerasnya bagaikan baja.

Xiao Bu langsung meminta ijin kepada tetua Meng Lei untuk mengurus binatang spritual itu untuk menyelamatkan orang yang dikejarnya, dengan cepat Xiao Bu langsung menghantam badak kulit baja itu.

"wahh ternyata benar yang dirumorkan, kulitnya bagaikan baja". ucap Xiao Bu langsung mencari kelemahan dari binatan spiritual yang ada dihadapannya.

Badak itu langsung berlari kearah Xiao Bu karena tidak terima diserang olehnya, badak itu langsung menyeruduk kearah Xiao Bu akan tetapi Xiao Bu dengan gampangnya menghindari setiap serangan yang ditunjukkan kepadanya.

Xiao Bu masih berfikir kelamahan dari badak kukit baja itu, dan tiba tiba terlintas didalam benaknya bagian leher badak itu tidak ada pertahannya sama sekali berbeda dengan setiap bagian badan lainnya yang memiliki pertahanan seperti baja.

Xiao Bu tidak ingin menunggu lama lagi, dia langsung mengincar bagian lehernya dan terbukti badak kulit baja mati seketika menerima serangan dari Xiao Bu, dia tidak lupa mengambil core yang ada didelam tubuh badak kukit baja itu.

"paman apakah paman tidak apa apa?". tanya Xiao Bu

paman itu masih melamun memandangi badak kulit baja itu yang tergelatak tidak bernyawa lagi.

" terima kasih nak telah menyelamatkan nyawa saya". ucap paman itu sambil menundukkan badannya karena bersyukur tidak mati oleh binatang spiritual yang mengejarnya.

"ahh paman tidak perlu sampai seperti itu, sudah kewajibanku menolong orang yang membutuhkan, dan lagi tubuh badak kulit baja itu bisa paman bawa pukang". ucap Xiao Bu.

Mendengar ucapan Xiao Bu, paman itupun langsung menangis bahagia, mengingat penyebab badak itu mengejarnya karena dia ingin membunuhnya untuk menghidupi keluarganya yang sedang kesusahan.

"terimakasih nak terimakasih banyak, kau tidak hanya menyelamatkan nyawaku tetapi juga memberikan tubuh badak itu kepadaku, kamau memang dermawan nak, perkenalkan namaku Gong Shui". ucap paman itu yang bernama Gong Shui.

"nama saya Xiao Bu paman, baiklah saya permisi dulu untuk melanjutkan perjalan saya paman". ucap Xiao Bu pamit kepada Gong Shui.

Meng Lei yang melihat sifat Xiao Bu yang begitu dermawan untuk menolong seseorang tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun, membuat dirinya yang tua ini senang karena tidak salah dia memilih pemuda seperti Xiao Bu untuk dia bawa ke sektenya.

"maaf menunggu lama tetua Meng". ucap Xiao Bu sambil menundukkan kepalanya.

"tidak masalah, kau juga bertindak untuk menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan itu bisa diwajarkan"..ucap Meng Lei dengan senyum menandakan dia sama sekali tidak marah.

Merekapu melanjutkan perjalanannya menuju sekte Pedang Indah, Meng Lei mengingat arah tujuannya menuju kekota terdekat, untuk mengistirahatkan kudanya agar bisa dibawa untuk perjalanannya kembali.

Disetiap perjalanan ada saja binatang spiritual yang menghadangnya akan tetapi itu bukan masalah untuk Xiao Bu dan Meng Lei mengingat binatang yang menghadangnya kebanyakan berada di tingkat 5 dan 6 tahap Awal Energi jadi dengan gampangnya Xiao Bu membunuh setiap hewan spiritual itu, sambil mengisi point sistemnya dengan core yang didepatkan dari monster yang menghadang perjalanannya.

Jadi lebih menguntungkan Xiao Bu jika ada lebih banyak binatang spiritual yang menghadangnya, terkadang Xiao Bu berharap binatang yang mengahadangnya berada di tahap Pemadat Energi, dia akan senang hati membunuhnya karena point yang dihasilkan dari binatang spiritual lebih menguntungkan dibanding koin emas sekalipun.

mengingat ilmu beladiri, pil, dan senjata lain yang berada dishop sistemnya, jika dijual didunianya pasti berharga dan lebih mahal, jadi dia tidak mempermasalahkan masalah koin emas, jika dia mau dia bisa menjadi orang terkaya dibenuanya sekalipun dengan menjual setiap barang, pil, atau ilmu beladiri yang ada di shop sistemnya.

Sudah lewat dari seminggu perjalanannya, ada sekita 100 lebih binatang yang bisa dia bunuh dan menghasilkan sekitar 2,500,000 point. "wahh kaya mendadak nih".

"Sistem, apakah ada pil untuk mempercepat pertumbuhan kultivasiku?". Xiao Bu merasa akhir akhir ini kultivasinya mulai melambat sejak kultivasinya ingin menerobos ke tahap Pemadat Energi.

"Sistem : tenang tuan, masalah seperti itu bisa saya tangani dengan gampang, mengingat point tuan sudah banyak, saya merekomendasikan pill Pemadat Energi Instant untuk menerobos ketahap Pemadat Energi".

"Baiklah, berikan padaku, aku ingin cepat cepar menerobos ketahap selanjutanya". ucap Xiao Bu dengan girang.