Gean terkejut melihat putranya sudah duduk manis di kursi meja makan dengan seragam lengkap.
Tas sekolahnya dia sampirkan pada punggung kursi, duduk dengan tenang seraya menggulir layar ponsel.
"Kapan kamu pulang?" Sapa Gean begitu menjatuhkan bokongnya pada kursi.
Randu menoleh sekilas, lalu fokus kembali pada ponselnya, "Tadi malam."
Gean hanya mengangguk, lalu hening.... Sampai Riana menyajikan berbagai macam masakan di atas meja, keluarga kecil itu tetap tidak ada yang membuka suara.
Mereka makan dalam diam, padahal isi kepala mereka begitu riuh menyuarakan banyak hal.
Riana menatap keduanya dengan pandangan tak terbaca. Keheningan itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Riana menyodorkan segelas susu pada putranya, yang hanya dilirik sekilas oleh pemuda itu. Beberapa menit kemudian, dia menyimpan alat makannya, tanpa menyentuh susu yang sudah dibuatkan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください