webnovel

Martin

"Jangan sebut itu brengsek! Kau juga pengkhianat!"

Martin berdiri mendekat pada Riana. Jarak mereka terlampau dekat, hingga Martin bisa merasakan napas memburu wanita di depannya.

Kemudian dia mengangkat sebelah tangan, sebagai tanda agar kedua pria yang sejak tadi mengungkung Riana, melepaskannya.

Dilepaskanlah Riana dengan begitu kasar, dan kedua pria itu berlalu pergi entah ke mana.

Sedang Martin memandangi wajah Riana dari dekat. Menatap tepat pada manik yang membara ditelan amarah. Pria itu tersenyum, menepuk pundak Riana.

"Jangan sentuh aku sialan!" Cecar Riana seraya menepis kasar tangan Martin.

"Tidak ada yang berubah darimu," Martin menjauhkan tubuhnya, "kau masih secantik dulu."

Plakkkk

Satu tamparan keras mendarat di pipi Martin, meninggalkan jejak kemerahan yang nampak kontras dengan kulit pucat pria itu.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください